Bahnasa; Objek Wisata yang Menyimpan Jejak Sejarah Islam


Oleh : Deffa Cahyana Harits*

Islam adalah salah satu agama yang termasuk dalam mayoritas sejarah peradaban umat manusia. Mengenai sejarah Islam tentunya tidak lepas dari masa kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. dan keempat sahabatnya, khulafaur rasyidin.

Seperti yang kita ketahui, mendalami sejarah Islam merupakan ilmu yang sangat penting bagi kita. Betapa tidak, dengan memahami sejarah Islam secara baik dan benar, kaum muslimin bisa bercermin untuk mengambil ‘ibrah dan hikmah.

Sesuai dengan firman-Nya; “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat).

Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman [Yusuf/12:111].

Bahnasa

(Sumber gambar : Google) 

Selain Spinx, Luxor, Aswan, Sinai dan destinasi wisata Islam lainnya,  Bahnasa juga merupakan objek wisata yang menyimpan jejak sejarah dan tentunya tak boleh untuk dilewati ketika melangkahkan kaki ke Mesir. Sebagian wisatawan bahkan khusus datang ke Mesir hanya untuk mengunjungi tempat ini.

Adat mengunjungi Bahnasa telah dimulai sejak zaman salafushshalih. Di antara mereka yang pernah ke tempat ini adalah Malik bin Dinar, Ibnu Sirin, Imam Bishrul Hafi, Sariyyu Saqathi, Fudhail bin 'Iyadh dan lain-lain.

Bahnasa adalah sebuah perkampungan di Kota Faiyoum yang terletak di Provinsi El-Minya. Pada zaman Yunani dan Romawi, tempat ini dikenal dengan nama Oxyrhynchus. Tempat yang berlokasi 160 Km sebelah Selatan-Barat Daya Kairo ini, mempunyai sejarah yang sangat panjang.

Kota Faiyoum sendiri merupakan kota paling subur di Mesir. Konon Faiyoum adalah kota yang pernah dibangun oleh Nabi Yusuf As. Nabi Yusuf As mendapat kepercayaan dari sang raja untuk mengatasi datangnya masa paceklik di Mesir selama tujuh tahun berturut-turut. Lalu beliau membangun kota Faiyoum untuk dijadikan tempat penyimpanan makanan bagi rakyat Mesir dan sekitarnya.

Atas izin Allah Swt. Nabi Yusuf As berhasil mempersiapkan stok gandum yang mampu mengatasi kebutuhan makanan pokok selama tujuh tahun. Sebagaimana dikisahkan dalam Al-Quran, surat Yusuf.

Pohon Maryam

(Sumber gambar: Dokumen pribadi) 

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman Allah Swt. :
“Dan goyangkanlah pangkal kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (Q.S Maryam ayat 25).

Pohon Maryam merupakan pohon yang menjadi tempat peristirahatan Sayyidah Maryam dan anaknya Nabi Isa As saat masih dalam kandungan ketika berusaha lari dari kejaran Kaisar Roma yang ingin membunuh mereka.

Dalam keadaan lemah dan kesakitan itu, Allah pun memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan pohon kurma supaya dapat menikmatinya hingga mempunyai tenaga seperti semula.

Menurut sebagian mufasir, Bahnasa-lah yang dimaksud dengan "daratan tinggi" dalam firman Allah Swt., "Dan telah kami jadikan (Isa) putra Maryam bersama ibunya sebagai satu bukti yang nyata, dan kami melindungi mereka di sebuah dataran tinggi (tempat yang tenang, rindang dan banyak buah-buahan) dengan mata air yang mengalir." (Al-Mu'minun: 50).


Kota Para Syuhada

(Sumber gambar : Dokumen Pribadi)



(Sumber gambar : Dokumen Pribadi)


Di kalangan sebagian Syeikh Al-Azhar, Bahnasa ini juga diberi gelar dengan Baqi'-nya Mesir. Jika Baqi' Madinah menampung sepuluh ribu makam sahabat, maka di sini terdapat lima ribu makam mereka. Jadi tidak salah jika tempat ini disebut juga sebagai Kota Para Syuhada.

Di antara makam yang dapat diziarahi antara lain;

1. Makam sidi Al-Jammam (Qadhi Bahnasah) beserta masjidnya.
2. Makam Muhammad bin Abbdurrahman bin Abu Bakar (cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.).
3. Makam Ja'far dan 'Ali (ahlul bait Rasulullah Saw.).
4. Makam Ziad bin Abu Sufyan bin Al-Harits bin 'Abdul Muththalib (panglima perang).
5. Makam Hasan bin Shalih bin 'Ali Zainal 'Abidin bin Husein bin 'Ali (cicit Husein Ra.).
6. Makam 'Ubaidah Bin 'Ubadah Bin Shamit (anak sahabat Ra.).
7. Dua belas makam sahabat badar di bawah satu kubah, di antaranya makam Muhammad bin 'Uqbah bin Nafi' dan Qa'da ibn 'Umar.
8. Makam Khaulah Al-Azwar.
9. Makam Hasan bin Yahya bin Hasan Al-Bashri (cucu Hasan Al-Basri).
10. Makam Sulaiman bin Khalid bin Al-Walid.
11. Makam Muhammad bin Abi Dzar AlGhifari (anak sahabat).
12. Makam Abdurrazzaq Al-Anshariy (tabi'in).
13. Aban bin umar bin Khattab.


Makam Sab’ah Banat

Tak jauh dari pemakaman sahabat ini, juga terdapat makam tujuh perempuan yang syahid dalam peperangan melawan kekaisaran Romawi pada tahun 22 Hijriah, tempat ini dikenal dengan Maqam Sab'ah Banat (Arab) atau Dom of Seven Girls (Inggris).

Kisahnya, Ketujuh perempuan itu membantu mendistribusikan air minum, makanan, dan perbekalan lain yang dibutuhkan untuk pasukan muslim yang berada di bawah komando Qays ibn al-Harits, utusan Amr ibn Ash untuk pembebasan wilayah Sha’id (daerah selatan Mesir).

Di tengah peperangan yang semakin sengit akhirnya mereka memilih ikut berlaga di medan peperangan. Hampir tak ada yang ingat pada mereka sampai peperangan benar-benar berakhir. Jasad mereka ditemukan dan akhirnya dimakamkan di area itu. Dikabarkan, mereka dibunuh oleh pasukan Romawi. Wallahu a’lam.


 Sumber : Buku Long Journey to Egypt.


*Penulis merupakan mahasiswi fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar. 





Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top