Raih Cum Laude, Mahasiswa Aceh Ukir Prestasi di Universitas Liga Arab Mesir

Zamzami bersama para dewan sidang (dok: kmamesir.org)
Kmamesir.org (27/9/2019). Mahasiswa Aceh kembali raih cum laude di Universitas Liga Arab di Kairo, Mesir. Zamzami bin Umar berhasil menambah rekor mahasiswa Indonesia dengan predikat cum laude di universitas ternama tersebut. Acara sidang tesis berlangsung pada hari Selasa (24/9), pukul 10:00 waktu setempat, di aula kampus.

Zamzami bin Umar merupakan lulusan Al-Azhar yang melanjutkan studi magisternya di Universitas Liga Arab. Sebelumnya, ia mahasiswa fakultas Bahasa Arab, Universitas Al-Azhar. Zamzami yang mulai terdaftar sebagai mahasiswa pascasarjana di tahun 2015 juga peraih beasiswa LPSDM Aceh di tahun yang sama.

Pemuda yang berasal dari daerah Teupin Raya, Pidie, ini menghabiskan masa remajanya di Pondok Moderen Darussalam Gontor. Dia berhasil menyelesaikan studinya dengan lancar dan tanpa hambatan hingga kemudian melanjutkan studi ke jenjang magister.

Tesis yang berjudul “Kontribusi Ibrahim Anis dalam Linguistik Arab Modern” berhasil ditulis dalam batas waktu yang ditentukan oleh pihak akademik. Di bawah bimbingan Dr. Muhammad Hasan Abdul Aziz, Dosen Ilmu Bahasa di Universitas Kairo, ia mampu mengikuti bimbingan Dr. Muhammad Hasan hingga tesisnya diberi pujian oleh pembimbing dan para penguji.

Zamzami sedang memerhatikan tesisnya (dok: kmamesir.org)
Dr. Muhammad Sulaiman al-Abd, Dosen Ilmu Bahasa Universitas Ain Syams dan Dr. Shafwat Ali Shalih, Dosen Ilmu Bahasa Universitas Kairo, sebagai penguji mengoreksi beberapa peletakan baris yang salah pada penulisan tesis.

Dr. Muhammad Hasan selaku pembimbing banyak memberikan pujian terhadap tesis ini. Sudah banyak yang menulis tentang Ibrahim Anis, tapi tesis ini membahas dari perspektif yang berbeda. Ibrahim Anis adalah pakar linguistik modern yang menyeimbangkan kitab klasik dan kontemporer tanpa menafikan peran kitab klasik serta sumbangsihnya terhadap keilmuan Arab.

Di samping itu, Dr. Muhammad Hasan, juga memberikan semangat kepada hadirin sidang, bahwa orang pintar tidak akan bermanfaat di masyarakat selama dia tidak berani.
“Tesis Zamzami termasuk tesis yang sulit untuk dikaji terlebih bukan kapasitasnya. Akan tetapi ini sangat berguna dan perlu diperhatikan selaku Ibrahim Anis sangat berpengaruh,” ujar Dr. Muhammad Hasan.


Kedua penguji menganggap mahasiswa yang belajar di Mesir adalah duta bahasa Arab untuk masyarakat negeri sendiri. Mereka mengapresiasi setiap mahasiswa yang jauh-jauh datang ke Mesir menimba ilmu.

Zamzami mengatakan, banyak kesan selama menulis mulai dari jatuh bangun dan masa senang susah. Dorongan menyelesaikan tesis tersebut datang dari keluarga, kedua orang tua dan istri yang selalu mendukung agar menjadi lebih baik. Baginya keluarga adalah tujuan dari kesuksesan itu. Dorongan tersebut sangat membantu ketika semangat menurun.

Zamzami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian studi, termasuk gubernur, Birokesra LPSDM, dan pihak yang sudah berperan besar. Beasiswa LPSDM ini merupakan sebuah hal positif, berharap kedepan dilanjutkan dan dikembangkan karena SDM adalah infestasi yang sangat baik untuk Aceh, berefek jangka panjang sampai 20-30 tahun yang akan datang.

Terkait motivasi menekuni bahasa Arab, Zamzami merasa tertantang dengan jurusan yang tak banyak diminati oleh mahasiswa asing ini. Berbekal semangat juang dia berhasil membuktikan kemampuan dan ketekunannya menguasai jurusan sulit tersebut.


“Dengan persiapan yang sangat matang dari Tengku Zamzami, Alhamdulillah sidang tesis ini berjalan lancar. Predikat mumtaz (baca: cum laude) didapatkan, ini merupakan prestasi luar biasa dan sangat membanggakan. Ini bisa kita jadikan contoh sehingga jejak perjuangan hebat beliau banyak yang mengikuti. Selamat kepada Tengku Zamzami dan semoga ilmu yang didapatkan diridhoi oleh Allah Swt. dan bermanfaat bagi umat,” ucap Amaril Basyiriy, Ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir.[]


Muhammad Syukran

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top