KMA Sukses Adakan Seminar "Al-Azhar dan Dayah untuk Aceh"

(Dok. KMA Mesir)

Kmamesir.org. (01/09/2020).
Departemen Penelitian dan Pengembangan Keluarga Mahasiswa Aceh (Litbang KMA) Mesir berhasil melaksanakan website seminar atau Webinar bertema "Al-Azhar dan Dayah untuk Aceh". Seminar ini dilaksanakan pada Sabtu (29/08) di Meuligoe Aceh, Hayy Asyir.

Webinar ini merupakan gebrakan baru sekaligus program seminar online perdana yang dilaksanakan oleh KMA Mesir, yang disiarkan melalui akun YouTube KMA TV secara live streaming

Acara dimulai pukul 11.30 Cairo Local Time (CLT) atau 16.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). Acara yang seharusnya dimulai pukul 11.00 CLT harus diundur selama 30 menit disebabkan bertepatan dengan waktu Ashar di Aceh.

Webinar dibuka oleh Thaiburrifqi yang bertugas sebagai moderator, kemudian dilanjutkan dengan pemberian kata sambutan dan pengantar oleh Fikri Aslami sebagai ketua KMA. Pada Webinar ini, KMA menghadirkan dua narasumber pembuka yaitu Rizky Syahputra dengan materi mengenai perkembangan terkini kondisi mahasiswa Al-Azhar dan Ustaz Muhammad Fadhillah dengan materi kerjasama IKAT dengan Dayah.

Acara dilanjutkan dengan narasumber utama yaitu Abi Zahrul Fuadi Mubarrak dan  Ustaz Fadhil Rahmi. Abi Zahrul menyampaikan materi mengenai nasehat dan harapan dayah untuk alumni universitas Al-Azhar Mesir. Sementara Ustaz Fadil Rahmi memberikan materi tentang peran alumni Al-Azhar dalam ranah sosial di Aceh.

(Dok. KMA Mesir)

Thaiburrifqi menjelaskan bahwa Al-Azhar dan dayah Aceh memiliki banyak kesamaan, baik dari segi manhaj, sejarah, hingga visi dan misi. Ia juga menegaskan kembali perkataan Ustaz Fadhil Rahmi bahwasanya perbedaan adalah rahmat, dengan mengadopsi idiom "Bersatu dalam persamaan dan saling toleransi dalam perbedaan". 

"Juga ketika ada hal-hal yang tidak sesuai kearifan lokal, itu akan tertolak sendirinya, sebagaimana yang disampaikan oleh Abi Zahrul, 'Apa yang disampaikan yang tidak adaptif atau kurang familiar itu akan tertolakkan dengan sendirinya' Kita harapkan webinar ini mempertegas kembali hubungan antara Al-Azhar yang diwakili oleh IKAT dan juga dayah yang dalam hal ini diwakili oleh MUDI Mesra, sehingga kita harapkan ke depan sinergi ini dapat membangkitkan kekuatan yang luar biasa yang disampaikan Ustadz Rizky Syahputra, menjadikan peradaban Aceh kembali hebat dan megah lagi sebagaimana masanya Sultan Iskandar Muda dulu,” ringkas Thaiburrufqi. 

(Dok. KMA Mesir)

Abi Zahrul berpesan agar mahasiswa Al-Azhar asal Aceh di Kairo belajar dengan yakin dan tidak menyia-nyiakan waktu serta bertalaqqi pada masyaikh yang ber-manhaj Azhari atau yang sama dengan manhaj ahlussunnah-waljama. Abi Zahrul menegaskan bahwa tidak ada kata sukses bagi pemalas dan setiap orang yang berhasil pasti akan diuji kehidupannya. Beliau juga menukilkan pepatah Arab bahwa seorang pelajar tidak akan mencapai kemuliaan kecuali setelah menempuh berbagai ujian.

"Alhamdulillah agenda yang luar biasa ini berhasil kami laksanakan, karena ini perdana, pasti ada banyak kekurangan baik itu dalam hal persiapan maupun ketika sedang berlangsung. Kami mohon maaf. Semoga pemirsa-pemirsa yang sudah menyaksikan webinar ini dapat mengambil banyak manfaat. Terima kasih kami ucapkan kepada senior-senior kami di KMA yang sudah banyak menyumbang ide dan membantu sampai agenda ini berjalan,” ujar Haekal Khalid selaku perwakilan dari pelaksana Webinar.

Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dilantunkan oleh Abi Zahrul. Webinar berlangsung dengan lancar dan mendapatkan banyak respon positif dari masyarakat.[]

Reporter: Ulinnuha Sa'dan
Editor    : Muhammad Syukran

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top