Agar Rabiul Awal Lebih Bermakna

Oleh: Ulinnuha Sa’dan*

(sumber foto: pixabay)
Saat ini kita sedang berada di bulan agung, bulan penuh kemuliaan dan bulan di mana kekasih Allah Swt dilahirkan, yaitu Sayidina Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Bertepatan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal. 

Bergembiralah kita hidup sebagai umat Nabi Muhammad Saw. yang telah dulu diingat dan dicintainya bahkan jauh sebelum kita berada di kehidupan dunia ini. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sepatutnya berbahagia menyambutnya.

Mari kita mengisi bulan mulia ini dengan amalan-amalan yang sesuai tuntunan Nabi Saw. agar Rabiul Awal menjadi lebih bermakna dan tidak pergi begitu saja tanpa jejak yang kita tinggalkan. 

Yuk simak penjelasannya! 

1. Memperbanyak shalawat 

إن الله و ملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليمًا 

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab: 56). 

Tidak hanya manusia, Allah Swt dan para malaikat-Nya juga bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan maksud shalawatnya Allah kepada Nabi untuk memberikan rahmat dan ridha-Nya. Sedangkan shalawatnya para malaikat kepada Nabi berarti doa dan permohonan ampun (istighfar) mereka bagi Nabi. Adapun shalawat kita sebagai umatnya bermakna pengagungan terhadap kedudukan Rasulullah. 

Nabi Saw. bersabda, “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Muslim). 

Shalawat merupakan salah satu zikir terbaik dan amalan yang selalu diterima tak tertolakkan. Bershalawat merupakan salah satu bentuk ungkapan cinta kepada Nabi. 


Nabi Saw. dengan mudah mengenal umatnya melalui shalawat yang sering dilantunkan. Dan juga bisa menjadi perantara agar mendapat syafaat dari Rasul saat di padang mahsyar kelak. Terlebih di bulan Rabiul Awal ini, kita dianjurkan supaya lebih sering mengingat dan memperbanyak melantunkan shalawat. 

Dari Abu Hurairah Ra. berkata: bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Tidaklah salah seorang mengucapkan salam kepadaku, kecuali Allah Swt. akan mengembalikan ruhku sampai aku bisa membalas salam kepada orang tersebut." 

(sumber foto: pixabay)
2. Memperbanyak mendengar dan membaca biografi hidup Rasulullah 

Banyak hikmah dan manfaat yang bisa kita peroleh saat mendengar dan membaca kisah perjalanan hidup Nabi Saw., terhitung dari masa sebelum dilahirkan hingga Nabi Saw. wafat. Malah perjuangan dakwahnya diteruskan oleh para sahabat, tabi’in sampai seterusnya hingga kita masih bisa merasakan nikmat Islam pada masa sekarang ini. 

Rasulullah merupakan seseorang yang berpengaruh besar dalam peradaban manusia. Bahkan beliau termasuk dalam urutan peringkat pertama dari seratus tokoh manusia lainnya, yang dimuat dalam buku "The 100" (100 orang paling berpengaruh di dunia sepanjang sejarah) karya seorang astrofisikawan, Michael H. Hart. Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw. merupakan penyebar agama Islam dan penguasa wilayah Arabia. 


Sejarah membuktikan kebenaran dan keistimewaan yang dimiliki Nabi Saw. diatas semua orang. Dari sini bisa kita lihat bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah uswatun hasanah, sosok teladan dan panutan yang patut kita ikuti dari segala sisi kehidupannya, baik dari sisi kepemimpinannya, politik, dunia peperangan, dan dari banyak aspek lainnya. 

3. Melakukan amal kebaikan dan mengikuti sunahnya 

Setiap amal kebaikan yang dikerjakan dengan niat karena Allah Swt semata dan segala perbuatan yang diperbuat untuk ibadah, niscaya semua yang dikerjakan akan bernilai ibadah pula, serta akan mendapatkan ganjaran yang sesuai. Termasuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan sunah Rasul, dan perilaku yang disukai Nabi Saw. Seperti puasa sunah, bersedekah, menyantuni anak yatim, fakir miskin, dan sebagainya. Demikian juga dengan memperbanyak zikir, doa, shalat sunah, dan tilawah al-Quran. 

Puasa sunah hari senin dan kamis sangat dianjurkan, sebagaimana Nabi Saw melakukannya dengan rutin. Puasa hari senin juga sebagai bukti rasa syukur atas kelahirannya dengan memperingati disetiap minggu. Mungkin kita akan merayakan kelahiran atau maulid Nabi Saw. sekali dalam setahun. Namun Rasulullah merayakannya sekali dalam seminggu. 

Begitu pula dengan bersedekah, yang merupakan perintah langsung dari Allah Swt yang berarti pemberian sukarela tanpa dibatasi waktu dan jumlah tertentu, dengan berbagi kepada saudara yang serba kekurangan secara ikhlas. Bersedekah juga amalan yang tiada henti diamalkan setiap harinya oleh Nabi Saw. 

4. Menambah kecintaan 

Bahwasanya rasa mahabbah kepada Rasulullah adalah salah satu dasar keimanan. Seseorang yang cintanya kuat kepada Rasulullah maka imannya pun akan kuat. 

Inilah di antara faedah besar seseorang mencintai saudaranya karna Allah terlebih lagi kepada Rasulullah; 

Dari Anas Ra. berkata bahwa seseorang bertanya pada Rasulullah, “Kapan terjadi hari kiamat?” 

Rasulullah bertanya balik, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”

Orang tersebut menjawab, “Aku tidak mempersiapkannya dengan banyak shalat dan banyak puasa, tetapi yang aku persiapkan adalah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Rasulullah bersabda: “أنت مع من أحببت”, (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).

Anas mengatakan, “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda nabi (أنت مع من أحببت)”.

Kemudian Anas menambahkan, “Maka aku mencintai Nabi Saw., Abu Bakar, dan Umar. Aku berharap bisa bersama mereka karena kecintaanku pada mereka.” (HR. Bukhari Muslim).


Meski kita belum bisa sepenuhnya beramal seperti amalannya Nabi Saw, para sahabat, serta ulama. Setidaknya dengan kita mencintai mereka, di sanalah letak keberkahaan berkumpul bersama dengan orang yang kita cintai. 

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد نورك الساري ومددك الجاري واجمعنا به في كل أطواري وعلى آله وصحبه يا نور. 

Mari sama-sama kita memenuhi bulan Rabiul Awal ini dengan menambah beberapa kebaikan dan cinta kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. Wallahu A’lam bi As-Shawab.[]


*Penulis merupakan mahasiswa jurusan Syariah Islamiyah Universitas Al-Azhar Kairo



Editor: Teuku Rizki Maulana Utama

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top