Di Tengah Pandemi, Sahah Aceh Berjaya Mengkhatamkan Dua Kitab Turats

Sumber: Dok. Pribadi
Di tengah masa pandemi, Sahah Aceh berjaya mengkhatamkan dua kitab turast secara tertutup bersama Syekh Ayyub Al-Azhari Al-Jazairi, yaitu kitab Syarah Shawi ala Jauharah Tauhid khatam pada Senin (27/07) dan kitab Syarah Quwasini ala Sullam Munawraq Khatam pada Selasa (06/10) di Sahah Aceh, Darrasah, Kairo. kedua kitab tersebut merupakan dasar bagi penuntut ilmu agama.

Kajian tersebut dilakukan secara tertutup akibat pandemi. Namun, pihak Sahah mengadakan siaran langsung melalui akun Facebook Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir. Meski demikian, hal tersebut tidak menjadi alasan untuk berhenti belajar, ini dapat dibuktikan dengan antusiasme para pengikut kajian via online serta komentar-komentar positif mereka.

Kitab yang dikhatamkan pada 27 Juli lalu merupakan syarah (uraian) dari matan (teks) karangan Imam Ibrahim Al-Laqqani. Selain pakar dalam Ilmu Syariat, beliau juga seorang sufi yang mampu menggabungkan Ilmu syariat dan hakikat. Matan ini dinamakan juga Manzhumah karena ia teks yang berbentuk syair.

Manzhumah yang diselesaikan hanya dalam satu malam itu merupakan matan dalam ilmu tauhid yang mencakup ilahiyyat (ketuhanan), Nubuwat (kenabian), Sam’iyyat (hal gaib) dan sedikit pembahasan tasawwuf di bagian akhir.

Syekh Ayyub Al-Azhari Al-Jazairi (Dok. Pribadi)
Sedangkan kitab yang dikhatamkan pada 6 Oktober merupakan kitab dalam bidang Mantik (logika). Syarah Imam Quwaisini atas Sullam Munawraq milik Imam Abdurrahman Al-Akhdari Al-Maliki. Kitab ini ditulis ketika pengarang berusia 21 tahun. Kitab ini terdiri dari dua bab besar, bab Tasawwurat dan bab Tasdiqat yang mana keduanya memiliki Mabadi’ dan Maqasid tersendiri.

Imam Hasan Quwaisini selaku pensyarah juga merupakan ulama besar Al-Azhar bermazhab Syafi’i, di samping kepakarannya di bidang syariat ia juga ulama besar sufi, menurut suatu riwayat mengatakan bahwa beliau menghabiskan banyak waktu untuk berkhalwat.

Setelah mengkhatamkan dua kitab ini, syekh Ayyub berencana melanjutkan bacaan kitab di bidang ilmu lainnya seperti ilmu Balaghah, Usul fikih dan Sharaf serta meminta para murid beliau untuk bermusyawarah mengenai kitab apa yang paling dibutuhkan saat ini. Majelis khataman ditutup dengan doa, tasyakuran berupa jamuan makan dan foto bersama.[]



Reporter: Muhammad Dany
Editor    : Ali Akbar Alfata

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top