Manajemen Cinta Seorang Muslim

Oleh: Salsabila Ulfah*

@everydaycairo

Terkait dengan makna cinta, bagaimana menjalin cinta yang sebenarnya? 

Cinta merupakan anugerah dari sang pencipta kepada hambanya, cinta itu fitrah bagi seorang hamba. Cinta memiliki banyak makna, dalam Al-Quran cinta dikenal dengan kata hubb, mahabbah, yuhibbu, mawadah, shabwah, syaghaf dan lain sebagainya. 

Dalam ruang lingkup kehidupan, yang sering kita dengar hubungan cinta dan kasih sayang hanya dirasakan oleh orang-orang yang memiliki kekasih. Tidak hanya itu, ungkapan cinta itu luas bukan sebatas yang kita pikirkan. 

Ada tiga keadaan dalam menjalin cinta: 

Pertama yang harus didahulukan adalah cinta kepada sang pemilik cinta yaitu Allah Swt., dengan hadirnya cinta kepada Allah kita harus selalu menaati segala perintah dan menjauhi segala larangannya. Tak ada yang bisa terlewati selain cinta kepada-Nya. 

Kedua mencintai Rasulullah dan para sahabatnya dengan cara mengikuti sunah serta meneladani ajaran yang telah diterapkan, membaca Sirah Nabawiyyah juga merupakan bukti hadirnya cinta kita kepada Nabi dan Rasul. Banyak kisah nabi dan rasul yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan. 

Allah telah menganugerahkan syafaat dan derajat yang tinggi kepada Rasul-nya, menunjuki manusia agar mencintai dan mengikuti beliau karena cinta kepada Allah. Dalam firman-Nya : 

“Katakanlah, jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian”. (Ali Imran: 31)

Dalam buku Sirah Nabawiyah karangan Syekh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri terdapat sebuah kisah sahabat yang sangat mencintai Rasulullah Saw. 

Saat Rasulullah di Gua bersama Abu Bakar 

Sesampai di mulut gua, Abu bakar berkata: ”Demi Allah, janganlah engkau masuk ke dalamnya sebelum aku masuk terlebih dahulu. Jika di dalam ada sesuatu yang tidak beres, biarlah aku yang terkena, asal tidak mengenai engkau. Lalu Abu Bakar memasuki gua dengan menyisihkan kotoran yang menghalangi. Di sebelahnya dia mendapatkan lubang. Dia merobek mantelnya menjadi dua bagian dan mengikatnya ke lubang itu. Robekan satu lagi dia balutkan ke kakinya. Setelah itu Abu Bakar berkata kepada beliau, ”Masuklah!” Maka beliau pun masuk ke dalam gua. Setelah mengambil tempat di dalam gua, beliau merebahkan kepala di atas pangkuan Abu Bakar dan tertidur. Tiba-tiba Abu Bakar disengat hewan yang keluar dari lubang tersebut. Namun beliau tidak berani bergerak, karena takut akan menganggu tidur Rasulullah Saw. Saking cintanya kepada Rasulullah, Abu bakar pun menahan rasa sakit yang dialami, sampai air matanya menetes ke wajah beliau. 

“Apa yang terjadi wahai Abu Bakar?” tanya beliau. 

Abu Bakar menjawab, ”Demi ayah dan ibuku menjadi jaminanmu, aku digigit binatang.” 

Rasulullah meludahi bagian yang digigit sehingga hilang rasa sakitnya. 

Begitulah bukti cintanya Sahabat kepada Rasulullah Saw. 

Ketiga Mencintai sesama muslim, banyak hadis yang meriwayatkan tentang cinta sesama muslim, salah satunya terdapat dalam Hadis Arbain An-Nawawi: 

عن أبى حمزة انس بن مالك رضي الله عنه خادم رسول الله صلى الله عليه وسلم عن النبي صلى الله عليه وسلم قال:لا يؤمن احدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه .رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik pelayan Rasulullah Saw dari Nabi Saw bersabda: “Tidak beriman salah seorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” 

Orang teristimewa yang harus kita utamakan untuk mencintainya ialah orang tua. Karena mereka telah menjaga dan mendidik kita dari kecil, banyak pengorbanan dan jasa yang telah mereka berikan kepada kita, berikanlah do’a terbaik untuk mereka. Buktikan cinta dengan berbakti kepada orang tua dan tidak membantah seruannya, jika orang tua sudah tidak Ridha kepada kita maka Allah pun tidak meridhoi kita. 

Ridhallahu fi ridha walidain. 

Terhadap sesama muslim, selain tolong menolong dan bermuamalah yang baik dalam kehidupan, pengaruh cinta bisa juga kita kuatkan dengan sebuah doa yaitu suatu ibadah yang sederhana namun menakjubkan hasilnya. 

Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahui nya adalah doa yang mustajab. Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata : "Aamiin, dan engkau pun akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi." (HR.Muslim,no 2733) 

Betapa dahsyatnya kekuatan doa, maka kaitkan cinta dalam doa. Jangan pernah berhenti meminta dan saling mendoakan. 

Semoga Allah selalu memberikan cintaNya kepada setiap hamba. 



*Penulis adalah mahasiswi Fakultas Syariah Islamiyah Universitas Al-Azhar Kairo.

Editor: Hayatul Rahmi

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top