1st Anniversary, Geunaseh Rajut Kisah Mengulang Memori

 Oleh: Wilda Isnaini*

Sumber: Dok. Pribadi
Riuh gemuruh hembusan angin di musim dingin membawa rakan-rakan Geunaseh kembali bersua di Meuligoe ĶMA tercinta. Minggu (17/1), angkatan 2019 Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir ini mengadakan First year Anniversary untuk mengenang kembali masa-masa setahun yang telah dilalui guna memperbaharui niat serta visi misi.

Sebagaimana lantunan MC: “Mengenang bukanlah suatu hal yang terlarang, namun bukan berarti kita berlarut-larut dalam kenangan karena masih banyak perjuangan di masa depan yang harus dimenangkan. Mari kita mundur ke masa lalu untuk meloncat lebih tinggi ke masa depan.”

Acara ini diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran, shalawatan, serta doa bersama setelah khataman Al-Quran. Dilanjutkan dengan kata sambutan oleh ketua panitia, Muhammad Yusran.

Disusul setelahnya oleh Ade Sidratul selaku ketua angkatan. “Coba diingat kembali ketika tes wawancara dan ditanya apa tujuan ke Mesir, apakah ada dari kita yang menjawab li rihlah? lidzihab ila alexandria? Sinai? Tidak bukan? Pastinya semua kita menjawab li thalabil ilmi. Mari ingat kembali niat dan perbaharui tekad, terus berjuang dan tetaplah semangat!”  Secarik pesan darinya.

Tak hanya sampai di sini. Pesan, nasehat, serta apresiasi terbaik akan event ini juga dicurahkan oleh ketua KMA, Tgk. Fikri Aslami yang selalu setia membimbing dari awal tiba di Mesir hingga saat ini.

Sumber: Dok. Pribadi
Suguhan risol dan kawan-kawannya berhasil menghangatkan dinginnya cuaca di sore itu. Perpaduan antara brownies dara Geunaseh dan es buah agam Geunaseh juga tak kalah menggetarkan lidah dan membangkitkan suasana. Namun ternyata hidangan nasehat dari orang tua KMA berhasil mengalahkan itu semua.

“Kalian harus ingat bahwa kalian telah mengalahkan ribuan peserta yang bisa saja semangat mereka jauh lebih besar dibanding kalian, coba tanyakan pada diri sendiri, apakah pantas kita berleha-leha di atas mereka yang sebenarnya mungkin lebih layak dibanding kita?” Ujar Tgk. Najid Akhtiar yang membuat rakan Geunaseh tertampar. Suasana hening seketika, mereka benar-benar meresapi nasehat tersebut hingga Magrib menyapa .

Seusai shalat Magrib, suasana dipecahkan dengan geunaseh rewind. Pemutaran video yang super keren nan membahana membuat penonton mengingat kembali semua kenangan, mulai dari tangisan pamit kepada orang tua, disambut hangat oleh keluarga baru, KMA. Hingga detik ini.

Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video yang berisikan ucapan selamat serta petuah dari para tokoh. Di antaranya, Bang Fikri Aslami, Tgk.Fadhil Albani, Ustadzuna Fadhil Rahmi dan abangda Teuku Wisnu.

Sajian kue lagi-lagi dihidangkan, dinikmati di hadapan anggota geunaseh tarek sue yang mempersembahkan beberapa penampilan. Tak lama kemudian nominasi Geunaseh Award dibacakan, lengkap dengan pemenangnya yang dihias dengan gelak tawa tak tertahankan. Adapun kategori untuk agam Geunaseh adalah: talaqers, teratletis, terganteng dan terstylist. Sedangkan untuk dara  Geunaseh adalah: talaqers, terhumoris dan terkalem. Setelahnya acara tabadul hadaya yang tak kalah menyenangkan pun terlaksanakan.

Acara yang bertemakan “Keuno neugisa tapeukong taloe syedara” ini ditutup dengan nasi hangat dan ayam masakan khas Aceh. Tak lupa pula untuk foto bersama sebagai pengabadian event yang bersejarah ini.

“Tak terasa kita sudah di penghujung acara,  tak terasa Geunaseh telah genap satu tahun umurnya. Karena waktu terus berdetik tak kenal tanda titik, sampai sang ilahi rabbi meletakkan titik akhir dari perjalanan waktu. Semoga kita tetap kompak, solid dan selalu menjaga ukhuwah sesama," serempak Mufti dan Aufia ucapkan selaku moderator yang kemudian mengakhiri serangkaian acara pada malam itu.

 

*Penulis merupakan mahasiswi fakultas Bahasa Arab universitas Al-Azhar Mesir.


Editor: Annaya Nur Bismi

 

 

 

 

 

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top