Mahasiswa Aceh di Mesir Kembali Khatamkan Kitab Turats Syarh al-Jauhar al-Maknun

Sumber gambar: Dok. Pribadi
Sejak bulan Oktober 2020 lalu, Syekh Ayyub dan muridnya warga KMA telah mulai mengkaji kitab Syarh Hilyatul Lubb al-Mashuun di bidang ilmu Balaghah. Walhamdulillah pada sore Kamis 8 April 2021, tepat setelah ashar di Sahah Aceh kitab tersebut dikhatamkan.

Namun haflah khataman berlaku pada malam hari, Syekh mengamanahkan untuk menyisakan satu paragraf khusus yang akan dibaca usai shalawat bersama. Karena khataman kitab tepat pada hari yang mana malamnya itu telah menjadi rutinitas untuk shalawat dan membaca burdah bersama yakni pada malam jumat. Usai membaca burdah, khataman dilaksanakan bersamaan dengan doa bersama agar ilmu senantiasa dalam keberkahan dan ridha Allah. Dan kegiatan terakhir yaitu tasyakuran dengan makan malam bersama.

Perjuangan dan keistiqamahan dalam mengkhatamkan kitab ini lebih besar dari dua mata pelajaran yang sebelumnya, karena tingkat kitab ini berada pada level yang menengah dalam tadarruj ilmu. Bahkan beberapa kali Syekh mengatakan, "Kalam Syaikh Damanhur Mu'akkad jiddan, laa yasyrah syay an." Penjelasan Syekh Damanhur sangat lugas dan isyarat. Hanya sedikit yang disyarah. Itulah yang membuat kajian kali ini berjalan selama enam bulan lebih. Terkadang Syekh harus membuka kitab-kitab lain untuk menambah maklumat serta mempermudah penjelasan.

Kitab Syarh Hilyatul Lubb al-Mashuun merupakan syarahan dari matan yang dinazamkan oleh Syekh Abdurrahman Al-Ahdhari, (wafat 953 H) sebanyak 291 bait. Menghimpun tiga cabang dari Ilmu Balaghah, Ilmu Ma’ani, Ilmu Bayan, dan Ilmu Badi’. Sementara pensyarahnya ialah Syekh Ahmad Ad-Manhuri (wafat 1192 H) sekaligus pensyarah dari kitab Sullam Munawraq dengan matan yang dinazamkan oleh pengarang yang sama, Syekh Abdurrahman Al-Ahdhari.

Ilmu Balaghah, ialah satu dari banyaknya cabang dari ilmu bahasa Arab. Ilmu ini fokus tentang bagaimana cara berbicara dengan fasih dan bagus dengan memperhatikan tatanan bahasa maupun gaya penyampaian sehingga sesuai dengan pendengar beserta kondisinya.


Selama majlis ini berjalan, protokol kesehatan tetap diterapkan. Hanya untuk beberapa orang saja yang diperbolehkan untuk mengikutinya di tempat secara langsung, sementara itu bagi yang lain ingin bergabung bisa menyimak kajian tersebut melalui rekman. Baik rekaman secara siaran langsung di halaman resmi Facebook KMA Mesir dan juga rekaman melalui kamera, yang di-upload ke akun Youtube KMA setelah diedit dan diperbaiki ulang oleh tim KMA Tv.

Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengaji. Hanya kesadaran dan kemauan diri sendiri yang mampu menumbuhkan semangat itu. Semoga Syekh Ayyub selalu dijaga Allah, diberikan kemudahan tiap urusan beliau, karena telah memudahkan kita yang masih awam untuk mengenal dan mempelajari ilmu-ilmu agama. Khususnya warga Aceh di Mesir. Allahumma aaamiin.[]


Reporter: Muhammad Farhan
Editor: Syafri Al Hafidzullah

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top