Persiapan Meraih Cinta; Bulan Ramadhan

Oleh: Geubrina Rahmatika
Unsplash.com (Sangga Rima Roman Selia)
Sudah tidak terasa sebentar lagi kita akan kembali berjumpa dengan bulan Ramadhan. Seluruh muslim di seluruh penjuru dunia menyambut baik bulan ini, selalu ada rindu yang tersisa ketika bulan ini meninggalkan setiap orang. Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah dan juga percaya oleh umat islam sebagai bulan penuh dengan keberkahan dan pahala yang dilipat gandakan. Bulan dimana pintu ampunan di buka selebar-lebarnya, siapa tak tergiur dan rindu dengan ganjaran yang Allah berikan setiap kali kerap melakukan kebaikan di dalamnya. Sungguh sayang bila tak menyiapkan diri dengan baik untuk berjumpa dan bersua dengannya, tekad kita mesti harus lebih baik dari pada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.

Rencana dan persiapan harus di matangkan jauh hari, apa saja yang harus kita persiapan untuk menjemput cinta di bulan penuh kasih ini?

Hal yang harus dipersiapkan untuk menyambut bulan Ramadhan:

1. Bertaubat dan memperbanyak istighfar

Al-Fudhail bin ‘Iyadh berkata: “Apabila tidak mampu mengerjakan shalat malam dan puasa pada siang hari, engkau adalah orang yang terhalang dari (kebaikan) lagi terbelenggu. Dosa-dosamu telah membelenggumu.”

Seseorang yang tak bisa mengecap nikmatnya ibadah merupakan buah dari dosanya. Layaknya orang yang sedang sakit yang tak mampu merasakan lezat makanan yang sudah di kunyahnya. Demikian seorang muslim memasuki Ramadhan tapi ia masih bergelut dengan dosa dan tidak bertaubat. Padahal sangat banyak keberhakan yang berlimpah di bulan itu. Sayang bukan bila terbuang sia-sia? Bukankah kita takut kedepan tak bisa menghadap Ramadhan lagi? Jalan lewatkan Ramdhan dengan taubat karena Allah membuka pintu ampunan seluas-luas mungkin bagi hambanya dan ingat, taubat bukan hanya lakukan ketika bulan Ramadhan saja. Namun, juga digalakkan untuk bulan-bulan seterusnya. Ramadhan merupakan madrasah untuk membiasakan diri beramal dan berbuat baik sehingga jiwa manusia terdidik untuk melaksakan ketaatan di sebelas bulan berikutnya.

2. Membiasakan diri dengan berpuasa sunah.

Selain bertaubat, kita juga harus membiasakan diri untuk berpuasa sunnah sebelum memasuki satu bulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Cara ini bisa kita lalukan dengan berpuasa sunnah pada hari senin , kamis dan memperbanyak berpuasa sunnah lainnya di bulan Sya’ban.

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata: “Saya sama sekali belum pernah melihat Rasulullah berpuasa dalam sebulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.”

Dengan memperbanyak berpuasa tubuh kita terbiasa berpuasa dan kita juga akan lebih mudah menjalani kebiasan tersebut untuk satu bulan penuh.

3. Melunasi hutang puasa tahun lalu.

Imam Nawawi menjelaskan dalam kitabnya Raudhatu At-Thalibin wa Umdatu Al-Muftiyin- Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzadzab sebagai berikut :

“Ketika seorang menunda qadha sampai masuk Ramadhan berikutnya tanpa uzur, maka ia berdosa. Dan wajib banginya berpuasa untuk Ramadhan yang kedua, dan setelahnya itu baru menqadha untuk Ramadhan yang telah lalu. Wajib baginya membayar fidyah untuk setiap hari yang ia tinggalkan dengan hanya masuknya Ramadhan kedua; yaitu satu mud makanan beserta qadha.

Allah sudah memudahkan dan meringankan umatnya yang memiliki halangan. Misalnya: mereka sakit, berpergian jauh atau haid. Namun, mereka harus mengganti puasa yang telah ditinggalkan. Pastikan sebelum memasuki puasa tahun ini, hutangnya sudah terbayarkan karena itu bersifat wajib untuk menggantinya.

4. Membekali diri dengan ilmu.

Kita sering berjumpa dengan Ramadhan. Namun, sangat sedikit yang kerap mengenalnya lebih dalam. Tak kenal maka tak sayang bukan? Maka mari mengenal Ramadhan lebih dalam dengan mengisi diri dengan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Ramadhan. Bukankan tanpa ilmu maka peribadatan akan sia-sia?

Oleh sebab itu, mari kita belajar, menyelami dan memahami hakikat dan seluk beluk arti bulan Ramadhan itu sendiri agar kita bisa menjalani dengan berbagai ibadah yang benar dan sesuai tuntutan Nabi Muhammad shalallaahu ‘alaihi wa sallam.

5. Menyiapkan target ibadah terbaik selama Ramadhan.

Ketika Ramadhan sudah dekat, hati terasa sangat senang dan gembira. Bagaimana tidak, kebahagian ini hanya datang setahun sekali, menyiapkan target-target yang akan dicapai ketika bulan Ramadhan.

Ganjaran yang kita dapatkan di bulan Ramadhan dilipat gandakan, tak heran orang berlomba-lomba berbuat kebaikan. Kita bisa menargetkan diri kita dengan sebaik mungkin. Seperti menargetkan akan menyelesaikan tilawah Al-Qur’an atau safari masjid setiap daerah dan bersedekah di setiap harinya serta menargetkan diri akan selalu melaksanakan shalat terawih walau di penghujung Ramadhan yang dimana orang-orang akan sibuk menyiapkan diri untuk hari lebaran. Sangat bagus jika kita bisa menargetkan diri untuk hal tersebut.

6. Memperbanyak tilawah.

Taukah kalian? Dengan memperbanyak tilawah sebelum Ramadhan sangat membantu meningkat semangat untuk mengkhatamkan Al-Quran saat Ramadhan. Lisan kita akan terbiasa dengan bacaan yang terus kita ulang dan kita baca. Kita bahkan tak akan bosan malah akan selalu merindukan bacaan itu setiap harinya.

Demikianlah hal yang harus dipersiapkan ketika akan menjemput cinta. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua.

*Penulis merupakan mahasiswi fakultas Ushuluddin jurusan tafsir.

Editor : Ali Akbar Alfata

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top