Bahasa Arab adalah Pintu Memahami Al-Quran; Resensi Buku “Kaidah Tafsir” Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA.

Oleh: Muhammad Mutawalli Taqiyuddin*

Sumber: Tokopedia.com

Identitas Buku

Judul: Kaidah Tafsir (Syarat, Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami Ayat-Ayat Al-Quran)

Pengarang: Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA.

Penerbit: Lentera Hati

Kota Terbit: Tangerang

Tahun Terbit: 2021

Tebal Buku: 418 Halaman

Jenis Buku: Agama, Spiritual

Sinopsis

Fenomena yang marak terjadi saat ini dalam masyarakat adalah terjun ke dalam medan yang tidak dikuasainya. Contohnya mungkin sebagian dari kita yang berusaha memahami dan memahamkan makna dari ayat-ayat Al-Quran tanpa modal pemahaman bahasa Arab yang benar serta disiplin ilmu alat lain, melainkan modal Al-Quran terjemahan. Padahal nyatanya dengan menguasai bahasa Arab sekalipun, atau merasa paham terhadap arti sejumlah ayat-ayat Al-Quran, atau memahami tema-tema tertentu yang dibicarakan dalam Al-Quran, belum tentu layak berwewenang menafsirkan Al-Quran. Allah memang telah bersumpah dalam Surat Al-Qamar (54): 17 bahwa Dia “mempermudah Al-Quran untuk menjadi pelajaran”. Namun, itu bukan berarti setiap orang dengan mudah mampu memahami secara benar dan pasti akan kandungan dan pesan-pesan Al-Quran. Dalam ayat lain (QS. Ali ‘Imran [3]: 7) Allah juga mengingatkan kepada siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran agar berhati-hati dan mempersiapkan diri. Sebab, di samping yang muhkam, ada juga ayat-ayat yang mutasyabih, Al-Quran tidak menunjukkan mana yang muhkam dan mana yang mutasyabih. Oleh karena itu, diperlukan alat bantu agar pesan-pesan-Nya bisa dipahami secara benar sesuai konteks dan maksud ayat.

Kaidah Tafsir adalah ketetapan-ketetapan yang membantu seorang penafsir untuk menarik makna atau pesan-pesan Al-Quran dan menjelaskan apa yang musykil dari kandungan ayat-ayatnya. Prof. Dr. M. Quraish Shihab menyebutkan dalam pengantar bukunya bahwa ide untuk merampungkan buku ini sudah lama dikandung, disebabkan urgensitas ilmu ini bagi mahasiswa khususnya yang ingin belajar dan berkonsentrasi dalam bidang Tafsir Al-Quran.

Buku ini menjadi satu pengantar yang mudah dipahami oleh pelajar sebelum masuk dalam kitab-kitab klasik maupun kontemporer bidang Kaidah Tafsir seperti Al-Burhan fi Ulum Al-Quran oleh Imam Az-Zarkasyi (w. 794 H), Al-Itqan fi Ulum Al-Quran oleh Imam As-Suyuthi (w. 911 H), Manahil Al-‘Irfan oleh Syekh Muhammad Az-Zarqani Al-Azhari (w. 1367 H) dan lain sebagainya. Buku ini juga tentunya menjadi perantara yang menyadarkan kita para pengkaji keilmuan Islam akan urgensi bahasa Arab sebagai alat pokok utama. Tidak ada pintu bagi mereka yang ingin memahami Al-Quran tapi tidak mau belajar bahasa Arab.

Kelebihan

Era kontemporer ini dalam dunia penafsiran khususnya penafsiran Kitab Suci, Hermeneutika merupakan topik yang sangat populer serta sering menjadi bahan diskusi oleh para pakar. Prof. Quraish Shihab membahas topik Hermeneutika dalam penafsiran Al-Quran dalam bab terakhir buku ini. Hermeneutika sendiri merupakan salah satu jenis filsafat yang mempelajari tentang interpretasi makna, yakni satu kata yang mengarah kepada seni atau teknik menetapkan makna. Alat-alat yang digunakan terhadap teks dalam menganalisis dan memahami maksudnya serta menampakkan nilai yang dikandungnya. Topik ini wajib menjadi tantangan sekaligus wawasan tambahan bagi yang ingin mengkaji bidang penafsiran Al-Quran di era kontemporer ini.[]

*Penulis merupakan mahasiswa tingkat empat jurusan akidah dan filsafat universitas Al-Azhar, Mesir.


Editor: Ali Akbar Alfata

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top