Kondisi Terkini Yusniati, Mahasiswi Al-Azhar Asal Subulussalam Tengah Menghadapi Masa Kritis
Sumber: Dokumen Pribadi |
Kmamesir.org (24/02/2023) - Kondisi terkini, Yusniati masih
belum melewati masa kritisnya. Disebabkan
keadaan tersebut Yusniati
terpaksa dirujuk dari rumah sakit Madinat Nasr, Rabiatuul Adawiyah ke rumah
sakit Nasaem, New Cairo 1 pada Rabu (22/02) kemarin. RS Madinat Nasr tidak
mampu menanganinya karena
keterbatasan alat khusus berupa Plasmapheresis. Alat ini sangat dibutuhkan demi
keberlangsungan pengobatan
Yusniati. Saat ini ia sedang menerima
perawatan intensif di ruang ICU. Menurut keterangan dokter, stabilitas
tubuhnya sedang tidak berfungsi secara normal dan harus ditopang oleh alat
bantu.
Hingga kini dana yang sudah
dihabiskan melebihi perkiraan awal. Terdata hingga hari jumat (24/02), biaya
yang telah dikeluarkan
sebesar Rp.143.654.000/EGP.287.308. Dan kini pengobatan tersebut diperkirakan
memerlukan dana lebih besar, sekurang-kurangnya Rp. 200.000.000/EGP.400.000.
Putroe Aceh kelahiran Subulussalam, Gampong Dah tanggal 4 Agustus tahun 2000 ini berangkat ke
Mesir pada tahun 2018. Jejak
studi yang lancar dengan nilai akademik sangat memuaskan dapat mengantarkannya
hingga duduk di bangku perkuliahan tingkat 4 atau semester 8. Remaja yang gemar talaqqi (belajar) ini harus tertunda akibat penyakit yang diderita, dengan kabar kondisi terkini yang tak
sadarkan diri.
Awal Mula Riwayat Sakit
Yusniati sudah memiliki riwayat penyakit lambung sebelum keberangkatannya ke Mesir dan setelah 6 bulan berada di sana ia memiliki keluhan di bagian lambung. Kejadian ini ia laporkan kepada pamannya
yang sudah lama menetap di Mesir, Tgk. Malim Sampurna. Paman Yusniati kemudian
membawanya ke rumah sakit Tayseer, Nasr City. Pengobatan tersebut alhamdulillah
berjalan lancar.
6 bulan kemudian penyakit
Yusniati kambuh dan ia mulai
merasakan sakit pada bagian dada, lalu Tgk. Malim membawanya ke rumah sakit
Tayseer. Pihak dokter memintanya
untuk melakukan pemeriksaan rontgen dada. Setelah proses penanganan dan kondisi
membaik, dokter memperbolehkannya pulang.
Tepat pada bulan Oktober 2022, penyakit lambungnya kembali kambuh dan kian parah.
Lantas Tgk. Malim membawanya ke rumah sakit Tayseer yang selama masa sakit, ia
sering melakukan pengecekan dan proses penyembuhan di sana. Kemudian, Yusniati menjalani proses
rawat inap beberapa hari di rumah sakit tersebut. Setelah keadaan sudah
membaik, pamannya yang juga sudah berkeluarga di Mesir memindahkan Yusni dari kediamannya ke rumah sahabatnya Tgk. Khaliqah. Agar
lebih mudah dalam menindaklanjuti jika terjadi sesuatu.
Tepat 3 minggu yang lalu, suatu
hari Yusniati telat makan hingga penyakit lambung itu kembali kambuh. Ia langsung dibawa ke rumah sakit untuk
diinfus. Tanggal 9 Februari 2023, pukul 04:30 waktu Kairo. Tgk. Malim menelfon Tgk. Budy selaku ketua KMA
untuk mengabarkan kondisi kesehatan Yusniati yang drop, pernafasannya
terganggu dan sangat sukar menggerakkan anggota badan, dan butuh penanganan khusus dari rumah
sakit. Mereka membawa Yusniati ke Air Force Specialized Hospital, New Cairo. Rumah
sakit angkatan udara militer Mesir yang memiliki alat medis lengkap juga
penanganan terhadap pasien secara cepat.
Awal setelah uji sampel darah dan pengecekan, Yusniati divonis
menderita gangguan ginjal stadium 2. Keadaan Yusniati yang memburuk harus
ditangani segara di ruang
ICU. Namun, pelajar asal Subulussalam
ini belum memiliki visa, dan berefek pada biaya rumah sakit yang sangat mahal.
Terpaksa ia dipindahkan ke RS Madinat Nasr, Rabiatul Adawiyah, kairo Mesir.
Di rumah sakit tersebut, saudari
Yusniati didiagnosa ulang oleh dokter, ia divonis memiliki gangguan berupa penyumbatan
pada paru-paru hingga mengalami kesulitan dalam pernafasan. Penanganan dan
proses perawatan terus berlanjut. Syukur, saat itu kondisinya mulai membaik.
Tanggal 18 Februari 2023, Tgk.
Malim, salah satu warga KMA yang sudah membersamai Yusniati sejak awal,
mengabari Tgk. Budy bahwa kondisi si buah hati dari pada bapak Malim Sabar dan ibu Tawarati Kombih mulai memburuk kembali hingga gangguan
saraf di kepala.
Pihak RS Madinat Nasr kewalahan dengan alat medis yang tidak memadai dalam pengobatan Yusniati ke tahap lebih lanjut, keadaan itu mengharuskannya untuk
dirujuk ke rumah sakit lain. Tgk. Rifat Zaki, selaku orang tua warga KMA yang
menemani paman Yusniati di segala proses administrasi dan perkembangan pasien,
juga majelis syura KMA, dan ketua KMA serta jajarannya membantu pihak RS
Madinat Nasr mencari rumah sakit rujukan yang memenuhi standar dan fasilitas yang lebih lengkap. Alhamdulillah
usaha mereka berhasil, tersedia ruang pasien di salah satu rumah sakit ternama
di Kairo. RS Nasaem Hospital New Cairo 1, rumah sakit yang lebih besar daripada
sebelumnya.
Cek YouTube KMA TV: TERBARU !! KONDISI YUSNIATI MAHASISWI ASAL SUBULUSSALAM YANG SEDANG KRITIS DI MESIR
Segala usaha, tenaga, pikiran dan
bantuan dalam bentuk materi maupun non-materi dari warga KMA serta seluruh elemen mahasiswa di Mesir dan Indonesia, khususnya
Aceh. kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Semoga Yusniati lekas sembuh, sehat dan kembali
mampu meneguk ilmu di Mesir.[]
Reporter: Muhammad Asyraf Abdullah
Editor: Setia Farahdhiba
Mari bantu perjuangannya
menghadapi penyakit yang ia derita, dengan cara berdonasi untuk meringankan biaya administrasi rumah
sakit.
No. rekening
donasi:
BSI 7773335529
a.n. Ke luarga Mahasiswa Aceh Mesir.
BSI
7168096059 a.n. Muhammad Zulfan Adrian.
Untuk konfirmasi donasi silakan
hubungi via whatsapp:
+201021360233 (Zulfan)
+201554265068 (Abrar)
+201554827271 (Sidqi)
Posting Komentar