Silaturahmi di Meuligoe Aceh, Abiya Hatta dan Abi Zahrul Resmi Menjadi Penasehat Kehormatan KMA Mesir

 

 Sumber: Dokumen Pribadi

 

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir mengadakan acara ‘Silaturahmi’ bersama ulama Aceh beserta rombongan di meuligoe KMA Mesir (24/3). Pada pukul 17:40 rombongan yang dipimpin Abiya Hatta dan Abi Zahrul disambut hangat oleh orang tua KMA, majelis syura, dewan pengurus dan anggota KMA di Hay Tasi’, Kairo.

Kehadiran kedua ulama besar Aceh tersebut menjadi semangat baru dan angin segar bagi para mahasiswa Aceh yang tengah menempuh pendidikan di al-Azhar. Dalam kesempatan ini juga, dua tokoh MUDI (Madrasah ‘Ulum Diniyah Islamiyah) Mesjid Raya Samalanga memberikan wejangan, saran dan pesan kepada hadirin yang nantinya akan kembali ke Aceh usai menyelesaikan studi di al-Azhar.

Tgk. H. Zahrul Mubarak, MPd. atau lebih dikenal dengan Abi Mudi menyampaikan bahwa, gunakan kesempatan untuk bertalaki dengan ulama, belajar dengan totalitas, dan seimbangkan antara istifadah dan ifadah (mengambil manfaat dan memberi manfaat). Lalu saat kembali ke Aceh kunjungilah para guru di tanah kelahiran dan sebarkan ilmu kepada umat.

Sembari bernostalgia Tgk. H. Dr. Muhammad Hatta, Lc., M.Ed. atau lebih dikenal dengan Abiya Madani beliau memberi nasihat bahwa, dalam mencari ilmu kita butuh kepada niat yang baik, perjuangan, rasa sabar dan ketekunan. Ulama Aceh yang juga lulusan al-Azhar tersebut menambahkan bahwa, KMA dibangun atas dasar asas kekeluargaan, maka perkuat dan jalin kekompakan. Perbanyak forum diskusi dan kegiatan agar bisa berkumpul bersama sambil meneguk manfaat di dalamnya.

Setelah berbuka puasa dan shalat maghrib bersama. Sang moderator acara, M. Najid Akhtiar yang merupakan ketua FORMAD (Forum Mahasiswa Aceh Dunia) melanjutkan agenda. Abu Zulkifli dan Tgk. Zarkasyi yang turut serta dalam rombongan juga memberikan motivasi dan petuah kepada mahasiswa Aceh.

“Saat kalian pulang jangan beri masyarakat ‘isy (makanan mesir), kami tidak tahu bagaimana cara memakannya, alhasil tersedak. Tapi sodorkan beras, karena itu yang masyarakat Aceh butuh”.  Dalam kesempatannya, Abu Zulkifli memberi tamsilan yang sangat indah untuk para mahasiwa aceh-Mesir. Yang bermakna, apapun ilmu yang didapatkan di mesir dan kemudian dibawa pulang, dahulukan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Tgk. H. Zarkasyi, salah satu pengusaha asal Aceh tersebut mengaku bahwa Mesir ialah negeri para anbia, aulia dan ulama. Maka dari itu, ia berpesan agar jangan menyia-nyiakan kesempatan untuk mencari ilmu, bersungguh-bersungguh dalam belajar jangan hanya sekedar membawa gelar. Dan saat kembali ke Aceh, bangun komunikasi bersama ulama di sana agar lebih terarah ketika terjun ke dalam masyarakat. 

Sumber: Dokumen Pribadi

 

Momentum yang sangat berharga, sekaligus dapat mendengar petuah dan motivasi dari para guru merupakan kenikmatan tersendiri bagi mahasiswa Aceh di Mesir. Tgk. Rif’at Zaki selaku orang tua KMA merasa terhormat dengan kehadiran ulama Aceh di Meuligoe KMA. Dan berterimakasih kepada Abiya Hatta, Abi Zahrul beserta rombongan yang telah meluangkan waktu dan memberikan nasihat kepada seluruh mahasiswa Aceh. Pun berharap dapat berkunjung kembali di lain waktu.

Di penghujung acara yang penuh keakraban ini, orang tua KMA dan majelis syura mengangkat Abiya Hatta dan Abi Mudi sebagai Penasehat Kehormatan KMA Mesir. Tgk. Thaiburrifqi, selaku koordinator majelis syura KMA menyebutkan bahwa dengan adanya peran ulama di dalam struktur KMA, mampu membimbing para mahasiswa ke arah yang lebih baik, pada  saat proses pendidikan berlangsung maupun ketika sudah berkhidmah di Aceh.[]

 

 

 

 Repoter: Muhammad Asyraf Abdullah

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top