Raih Cumlaude, Mahasiswa Magister Al-Azhar Asal Aceh Tuai Pujian


(Sumber: Dokumen Pribadi)


Kmamesir.org (27/8/23) Putra Aceh kembali meraih predikat mumtaz (cumlaude) di Universitas Al-Azhar Kairo usai mempertahankan sidang munaqasyahnya. Teuku Ryan Hidayatullah telah berhasil menambahkan dirinya dalam jajaran mahasiswa magister Indonesia yang meraih predikat mumtaz di universitas tertua kedua di dunia tersebut pada hari Sabtu (26/8).

Pemuda yang berasal dari daerah Uteun Bayi, kecamatan Banda Sakti, kota Lhokseumawe, menghabiskan masa remajanya di pondok MUQ (Madrasah Ulumul Qur’an) Pagar Air, Banda Aceh. Kemudian pada tahun 2013 memantapkan diri untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar. Hingga kini dengan berbuahkan doa orang tua dan keyakinan, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga magister.

Sidang munaqasyah dilaksanakan pada pukul 10:00 waktu Kairo s/d selesai, di Auditorium Imam Adz-Dzahabi, Fakultas Ushuluddin, Kairo, Mesir. Juga turut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa internasional dan Indonesia khususnya Aceh serta guru-guru besar dari universitas Al-Azhar untuk menyaksikan sidang munaqasyah tersebut. 
 

 (Dari kiri; Teuku Ryan Hidayatullah, Prof. Dr. Nadi Abdullah Muhammad Abdul Muhith (penguji eksternal), Prof. Dr. Abdul Hamid Muhammad Ahmad Al-‘Ayath (pembimbing), dan Prof. Dr. Muhammad ‘Id Abdul Aziz Abu kuraim (penguji internal)).
 

Selama kurang lebih tiga jam Tgk. Teuku Ryan Hidayatullah mempertahankan tesisnya yang berjudul:

شرح امام إسماعيل حقي الاندالوسي الحنفي على كتاب نخبة الفكر للحافظ ابن حجر من اول قوله " و ان اتفقت الأسماء " أي الأسماء الرواة لوحق رقم ٣٣٣ ب الى أخر كتاب لوحق رقم ٣٤٤ أ من المخطوط تدقيقا وتخريجا وًتعليقا

“Tahqiq, Takhrij, dan Kritik terhadap Kitab Syarh Ismail Haqi atas Kitab Nukhbatul Fikr Karangan Ibnu Hahar dari Pembahasan Muktalaf wal Mukhtalaf Sampai Akhir Kitab”

Di bawah bimbingan Prof. Dr. Abdul Hamid Muhammad Ahmad Al-‘Ayath. Dan dua penguji, yaitu Prof. Dr. Muhammad ‘Id Abdul Aziz Abu kuraim dan Prof. Dr. Nadi Abdullah Muhammad Abdul Muhith. 
 
Saat proses sidang berlangsung seorang guru besar bidang hadis, Prof. Dr. Muhammad 'Id Abdul Aziz Abu Kuraim, sebagai penguji satu (internal)  menyebutkan:
 
"Saya mengira bahwa bahits (penulis) akan menghabiskan tesisnya dalam waktu yang sangat panjang empat atau bahkan lima tahun. Karena tesis ini hakikatnya memerlukan tahqiq dan penelitian yang mendalam. Tapi setelah saya tanyakan pembimbing bahits, Syeikh Prof. Dr. Abdul Hamid Muhammad Ahmad al-'Ayath, penulis mampu menyelesaikannya hanya dalam waktu dua tahun.
 
Karya tulis ilmiah seperti ini, yang bisa kita saksikan jumlah halamannya kurang lebih 600 halaman. Ini menunjukkan kedisiplinan, kerja keras dan diskusi panjang bersama pembimbing itu terlihat jelas, apalagi ketika pembimbing telah mengakuinya. Kita katakan seorang pelajar tak akan sampai ke derajat tinggi kecuali dengan kedisiplinan yang kuat, penelitian yang mendalam dan diskusi panjang bersama guru." Pungkas beliau.
 
(Foto bersama mahasiswa Aceh di Mesir usai sidang munaqasyah)


“Selamat kami ucapkan kepada Tgk. Teuku Ryan Hidayatulllah, Lc., MA. yang telah berhasil meraih predikat mumtaz, ini merupakan buah dari kedisiplinan dan jerih payah beliau selama ini, tak salah jika para pembimbing dan penguji pun ikut memujinya. Dan dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menyelesaikan sebuah tesis, hal ini sudah dibuktikan oleh Tgk. Ryan, semoga setelah ini akan menyusul lebih banyak lagi mahasiswa magister asal Aceh yang siap mengabdi untuk masyarakat dan negeri." Ujar Tgk. Muhammad Sidqi selaku ketua KMA. [] 
 
 
 
Reporter: Fathurrahman Hasan
Editor: Asyraf Abdullah

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top