Putroe Meuseuraya Hadiri Khataman Perdana; Kitab Tuhfatussaniyah dan Matan Bina'

 
Sumber: Dokumen pribadi
 
 
 
Kmamesir.org (26/10/23) Rumoh Beut Sahah Aceh yang bernaung di bawah Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir, telah menyelesaikan program Beut (kajian) Ilme Alat, yang dikhususkan untuk mahasiswa baru, angkatan Meuseraya, pada Rabu (25/10) di Meuligoe tercinta.

Tuhfatussaniyah (Nahwu) dan Matan Bina' (Sharf) merupakan kitab dasar dalam mempelajari ilmu alat. Kedua disiplin ilmu ini memiliki korelasi yang sangat erat. Khususnya penuntut ilmu dalam mendalami ilmu keagamaan, tidak mungkin terlepas dari kedua ilmu tersebut sebelum mempelajari ilmu-ilmu syar'i lainnya. 
 
Baca Juga: Kegiatan Daurah Mawaris KMA 2023 Telah Usai, Berikut Peraih Nilai Tertinggi

Pengajian dua kitab ini sudah berlangsung selama enam bulan, dimulai semenjak dua minggu setelah para mahasiswi baru tiba di Mesir. Program ini diadakan dengan tujuan utama untuk membantu dan mengarahkan mereka dalam menjajaki tahapan awal mempelajari ilmu alat.

"Khatam kitab, bukan berarti kita telah selesai belajar. Akan tetapi, ini adalah langkah awal untuk terus menjaga himmah (semangat) agar tidak pernah bosan untuk terus berada dalam majelis ilmu. Karamah terbesar dalam diri seseorang adalah ketika ia mampu untuk terus beristikamah." Pesan Tgk. Ali Alfata, Lc., Dipl. selaku Mudir Rumoh Beut.

"Menuntut ilmu bukan perkara yang mudah. Seringnya, kita akan dihadapkan dengan beragam hal dalam perjalanan memberantas kejahilan yang ada dalam diri sendiri. Dalam diri seorang penuntut ilmu, harus memiliki empat hal: Niat yang baik, memiliki himmah yang kuat, sabar dan istikamah. Empat hal tersebut sudah seharusnya dibentuk, agar langkah-langkah dalam menuntut ilmu tidak salah arah." Nasihat Tgk. Muthmainnah, Lc.

Serangkaian acara khataman berlangsung khidmat dan ditutup dengan peusijuk yang dipimpin langsung oleh Tgk. Nur Akmalia, Lc. selaku pembimbing Rumoh Beut Sahah Aceh Banat, dengan harapan semoga keberkahan selalu teriringi dan melekatnya ilmu-ilmu yang telah dipelajari.

Acara ditutup dengan makan-makan bersama sebagai bentuk rasa syukur. Selain itu, juga diumumkan para peraih nilai tertinggi ujian Nahwu dan Sharf sebagai apresiasi penuh untuk membangkitkan semangat agar terus berlomba-lomba dalam kebaikan.[]
 
 
 
Reporter: Badrul Novis
Editor: M. Arief Munandar

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top