Sekilas Mata Tentang Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir Since 1974 Hingga Setengah Abad (50)

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir merupakan wadah pemesatu seluruh mahasiswa dan masyarakat Aceh yang berada di Mesir. Perkumpulan ini sudah ada sejak tahun 1974. Saat itu, mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di Mesir hanya berjumlah 10 orang; delapan pria dan dua wanita. Merekalah yang yang memprakasrsai hadirnya KMA.

Bermula dari jalan santai di senja hari mengelilingi pasar Atabah, Tgk. Hasan Saleh dengan beberapa temannya terinspirasi untuk membuat sebuah perkumpulan yang menyatukan seluruh mahasiswa Aceh yang berada di Mesir. 

Perkumpulan ini awal nantinya hanya bisa dijadikan sebagai ajang curhat untuk saling merasakan suka dan duka dalam mengarungi kehidupan di rantau orang. Meski sebelumnya mereka kerap berkumpul, namun agenda mereka tidak lebih dari sekedar untuk bersilaturrahmi saja.

Maka, ide pembentukan komunitas mahasiswa Aceh ini mendapat respon positif dari semua kalangan. 

Selang beberapa hari kemudian, di siang hari yang cerah, sepuluh duta nanggroe berkumpul di Nadi Moyah, dekat Madinah Al-Bu’ust Al-Islamiyah sambil berbincang santai mengenai ide yang timbul beberapa hari yang lalu. Setelah berbicara panjang lebar, akhirnya mereka sepakat untuk membentuk Madinah al-Buust al-Islamiyah atau Islamic Mission City merupakan asrama Al-Azhar yang diperuntukkan bagi mahasiswa asing. Kesepuluh mereka adalah:

1. Tgk. Ilyas Daud
2. Tgk. Armia M. Ali
3. Tgk. Hasan Saleh
4. Tgk. Ismed Yunus
5. Tgk. Muslim Ibrahim
6. Tgk. Husni Zainun
7. Tgk. Ali Ishak
8. Tgk. Abdul Qadir
9. Tgk. Fitri Rosnita Ali
10. Tgk. Asmawati Abdul Manaf

Tentu saja tujuan awal dibentuknya KMA pada saat itu sangat sederhana; silaturrahmi dan berbagai informasi. Namun, dalam perjalanannya KMA berubah menjadi wadah yang menampung segala hal yang berkaitan dengan kemaslahatan aneuk-aneuk naggroe. KMA juga bertugas menjadi penompang segala aktivitas dan kreatifitas para anggotanya.

Wadah pemersatu mahasiswa Aceh ini diberi nama “keluarga”, bukan forum studi, himpunan, organisasi ataupun kata sejenis lainnya. Pemilihan kata “keluarga” bukan tanpa makna dan bukan asal pilih. Melalui kata ini, KMA ingin menggambarkan kepada seluruh anggotanya bahwa rasa kasih sayang, saling membantu, hormat-menghormati, kebersamaan adalah pondasi yang tak terganti. Mengusung kata ini, KMA ingin anggotanya sadar akan makna saling memberi, saling mengayomi, saling bersimpati dan saling menasehati layaknya sebuah keluarga.

Sejak berdiri pada tahun 1974, KMA telah gonta-ganti dengan cara menyewa beberapa sekretariat sebagai tempat pemusatkan kegiatan. Namun Alhamdulillah, sejak tahun 2005, KMA resmi memiliki sekretariat milik sendiri. Beberapa alamat sekretariat KMA :

1. Jl. Hasan Makmun, Bld 102/2 atau lebih dikenal dengan Rumoeh Ujong
2. Jl. M. Muqraifi, Bld. Al-Rais no.3, H-8, Nashr City
3. Jl. Dr.Ahmad M. Ibrahim, Bld. 5, Hay Zuhur
4. Jl. M.Husein Haikal, Bld. 57, Abbas Aqqad
5. Jl. Yusuf Abbas, Bld. 8/903, Rab’ah el-Adawiyah
6. Jl. Ali Amin, Bld. 73/606, Masakin Usman
7. Swessry Project Gate III, Bld. 15B/14, H-10
8. Swessry Project Gate III, Bld 14A/2, H-10
9. Jl. Ibrahim Naji, Bld. 23/16, H-10 atau lebih dikenal dengan Meuligoe Aceh
Peresmian Meuligoe Aceh pada 29 November 2005 oleh KEDUBES RI Prof. Dr. Bachtiar Aly MA (Dok. Pribadi)
Berkat karunia Allah, keikhlasan para donatur, kerjasama Tim Pengadaan Rumah dan dukungan semua anggota KMA, akhirnya flat yang dinanti sekian lama berdiri juga hingga kini.

Layaknya sebuah kelurga yang dipimpin oleh seorang kepala rumah tangga, maka KMA juga dipimpin oleh seorang ketua yang bertanggungjawab terhadap anggota. Dari tahun 1974, KMA telah mencatat para nahkoda yang memimpin seluruh mahasiswa. Inilah nama-nama ketua KMA dari masa ke masa:

1. Tgk. Ilyas Daud (1974-1984)
2. Tgk. Azman Ismail (1984-1992)
3. Tgk. Musthafa Thaib (1992-1993)
4. Tgk. Masykur Abdullah (1993-1994)
5. Tgk. Mutiara Fahmi (1994-1996)
6. Tgk. Ahmad Faisal (1996-1997)
7. Tgk. Israr Hirdayadi (1997-1998)
8. Tgk. Salman Abd. Muthalib (1998-1999)
9. Tgk. M. Idharsyah (1999-2000)
10. Tgk. Harun Usman (2000-2001)
11. Tgk. Rahmat M. Saleh (2001-2002)
12. Tgk. Saiful Ilyas (2002-2003)
13. Tgk. Husni Mubarak (2003-2004)
14. Tgk. Arif Rahmatillah (2004-2005)
15. Tgk. Zikran Amnar (2005-2006)
16. Tgk. Firdaus Lahmuddin (2006-2007)
17. Tgk. Muakhir Zakaria (2007-2008)
18. Tgk. Yusri Noval (2008-2009)
19. Tgk. Mubashshirullah (2009-2010)
20. Tgk. M. Husni Muchtar (2010-2011)
21. Tgk. Salman M. Nurdin (2011-2012)
22. Tgk. Muammar Zainun (2012-2013)
23. Tgk. Mukhlis Ilyas (2013-2014)
24. Tgk. Muhibbushabri (2014-2015)
25. Tgk. Irwandi Novizar (2015-2016)
26. Tgk. Azwani Putra (2016-2017)
27. Tgk. Khalid Muddatstsir (2017-2018)
28. Tgk. Thaiburrifqi Ananda Hafifuddin (2018-2019)
29. Tgk. A’maril Basyiriy (2019-2020)
30. Tgk. Fikri Aslami (2020-2021)
31. Tgk. Muhammad Sykran (2021-2022)
32. Tgk. Budy Triono (2022-2023)
33. Tgk. Muhammad Sidqi (2023-sekarang)
Suasana Meuligoe Aceh sekarang 
Hingga saat ini, usia KMA sudah menginjak 50 tahun atau setengah abad. Kegiatan-kegiatan dalam KMA sangat bervariatif yang semuanya bertujuan untuk menunjang intelektual para anggota. Ada kajian keilmuan, jurnalistik, keorganisasian, seni tari, nasyid, olahraga dll. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kepribadian aneuk naggroe berbekal saat pulang ke Aceh nantinya.

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top