Kampanye Literasi di Kalangan Masisir Melalui Cairo Book Party

Dok. Panitia
Kmamesir.org (25/06/2024) - Dewasa ini, gerakan menghidupkan semangat berliterasi semakin gencar dipercontohkan. Berbagai kegiatan yang sekiranya mampu memantik semangat membaca, menulis, melek teknologi, politik serta berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar kian marak ditemui.

Tak terkecuali di kalangan masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir), upaya menggalakkan gairah berliterasi itu dilakukan dengan mengadakan Cairo Book Party. Sebuah komunitas para pecinta buku yang melakukan pertemuan perdananya pada Sabtu (22/6) di Hadiqah Dauliyah, Nasr City, Kairo.

Alman Haris Harjuni, selaku penggagas kegiatan pada sambutannya menyebutkan bahwa komunitas ini merupakan bagian dari Indonesia Book Party yang juga telah memiliki cabang di berbagai provinsi dan negara. Ia juga menceritakan sedikit lika-liku berdirinya komunitas ini, yang dimulai dari menghubungi pendiri Indonesia Book Party itu sendiri dan melakukan meeting.

“Motivasi kami mengadakan Cairo Book Party agar aktifitas literasi seperti membaca tidak lagi dianggap sebagai suatu hal yang aneh. Juga sebagai bentuk kampanye agar mahasiswa bisa lebih luwes dan bebas dalam membaca, khususnya di tempat umum, sehingga membaca bisa menjadi budaya bagi masisir dalam sehari-hari.” Tambahnya.

Mahasiswa yang belajar di Jurusan Syariah Islamiyah Universitas Al- Azhar ini juga menyebutkan bahwa kegiatan-kegiatan serupa telah lebih dulu dilakukan oleh beberapa kekeluargaan yang ada di Mesir. Namun, hadirnyakomunitas ini selain sebagai wadah untuk meningkatkan daya baca juga untuk ajang bertemunya mahasiswa dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia.

Hadirnya Cairo Book Party mendapat respon positif di kalangan masisir. Hal tersebut terlihat dari antusias mereka dalam menghadiri pertemuan perdana tercatat 81 orang dengan membawa buku-buku dari berbagai penulis dan genre.

“Ini di luar ekspektasi. Awalnya saya mengira hanya 20 orang yang hadir atau bahkan di bawahnya. Ternyata teman-teman masisir sangat antusias, karena memang sejatinya masisir itu adalah seorang pembaca.” Sebut Alman.
Dok. Panitia
Acara yang dimulai pada pukul 18.00 Clt ini dibuka dengan pembagian Bookmates (istilah untuk anggota) menjadi beberapa kelompok. Kemudian masing-masing anggota melakukan silent reading. Tak peduli seberapa bising suasana jalanan, taman dan suara pesawat melintas, semuanya fokus pada buku yang ada di tangan masing-masing selama 15 menit. Lalu disusul dengan sharing time, yang mana tiap-tiap anggota diberi kebebasan untuk meresensi seputar buku yang ia baca.

Azan Magrib mengakhiri kegiatan sore itu. Dilanjutkan dengan foto bersama sebagai dokumentasi antusiasnya mahasiswa Indonesia di Mesir bergabung dalam komunitas literasi.[]

Reporter: Thariq Faiz

Editor: Muhammad Arief Munandar



Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top