Zawiyah is Reborn; Marriage is Scary Tema Perdana Diskusi

Dok. pribadi
Kmamesir.org (30/08/2024) - Tim Zawiyah berkolaborasi bersama Dept. Penelitian dan Pengembangan (litbang) KMA kembali menghadirkan forum diskusi Zawiyah yang telah vakum sejak setahun yang lalu. Acara tersebut berlangsung di Meuligoe KMA pada Kamis (29/08).

Setelah setahun lamanya hiatus dari eksistensinya, kini Zawiyah KMA kembali menghadirkan forum diskusi ini dengan pembahasan yang sedang tren dan heboh di tengah masyarakat. “Marriage is Scary" menjadi topik paling menarik yang diangkat di forum pertama Zawiyah periode ini.

Trend “Marriage is Scary” sendiri muncul dikarenakan kini sedang maraknya terjadi perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dan permasalahan dalam pernikahan yang lain. Hal ini begitu memicu stigma bahwa pernikahan merupakan suatu hal yang menakutkan. Lalu muncul banyak pemikiran pro dan kontra dari berbagai pihak. Berawal dari keresahan tersebut dan munculnya berbagai stigma tentang pernikahan, diangkatlah tema ini menjadi pembahasan panas pada forum diskusi kali ini, sehingga keresahan akan sebuah pernikahan itu dapat terjawab. 

Apakah pernikahan memang menakutkan? Atau malah menyenangkan? Semua hal ini dikupas tuntas oleh dua panelis kece yang memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap pernikahan. Mereka adalah Tgk. Ali Akbar Alfata, Lc., Dipl. Sebagai panelis pro, dan Tgk. T. Izzil Vata Raden Prawiro Lc., Dipl. sebagai panelis kontra.

Acara ini diawali dengan kata sambutan oleh ketua Dept. Litbang Tgk. Yudhi Ikhsan, dilanjutkan kata-kata sambutan dari ketua KMA periode 2024-2025 yang dalam hal ini diwakili oleh Tgk. Muhammad Hudzaifah.


Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderatori oleh Tgk. M. Mutawalli, Lc., Dipl. Beliau menyampaikan bahwa Zawiyah sudah menjadi lembaga otonom yang dibentuk sejak bulan Maret 2024 oleh Majelis Syura KMA yang saat itu berada di bawah koordinator Tgk. Thaiburrifqi Ananda, dan saat itulah terpilih Tgk. M. Mutawalli sebagai koordinator. Beliau hanya mengharapkan dua hal yaitu ketepatan waktu dan konsisten agar forum ini dapat berjalan dengan lancar. 

Sesi diskusi dimulai dengan pemaparan pemikiran oleh Tgk. T. Izzil Vata Raden Prawiro yang kontra terhadap “Marriage is Scary". Beliau menyampaikan bahwa trend ini muncul dikarenakan kasus rumah tangga yang terus bermunculan beberapa bulan ini, dan juga banyaknya muncul fyp (For Your Page) yang berisi konten “Bagaimana nanti aku setelah menikah?” hal inilah yang memunculkan stigma pernikahan itu menakutkan.

Membahas dari sudut pandang sebagai seorang laki-laki, menurut beliau hal yang perlu ditakutkan bukanlah pernikahannya, melainkan sebagai seorang laki-laki sejati harusnya yang ditakutkan adalah “Apakah dia akan bisa membahagiakan istrinya kedepan?”

Oleh karena itu, sebelum menikah diperlukannya mengikuti seminar pra & pasca nikah untuk mempersiapkan mental yang matang menghadapi berbagai tantangan dalam membangun rumah tangga. Sebelum menikah, kita juga harus belajar untuk saling terbuka tentang kesehatan dan finansial, karena dua hal ini merupakan hal dasar yang harus dibicarakan sebelum menikah.

“Saling" adalah kata yang terus diulang selama pemaparan materi, karena pernikahan adalah hubungan yang dijalani oleh dua orang dan dua kepala yang disatukan. Jadi, semuanya harus terjadi dari dua sisi. Saling memahami, saling menasehati, saling memperbaiki diri, saling menghargai menjadi hal penting agar hubungan terjalin harmonis. Jika hanya satu sisi yang berjuang, maka tak akan ada hasilnya.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan pemikiran oleh panelis kedua Tgk. Ali Akbar Alfata. Beliau menyampaikan bahwa trend ini bermunculan disebabkan rasa takut masyarakat akan pernikahan yang identik dengan komitmen seumur hidup sebagai sesuatu yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Bentuk konkret dari ketakutan itu meliputi banyak hal, mulai dari rasa takut memiliki suami yang patriarki, melakukan KDRT, hingga berselingkuh. Ada pula karena kekhawatiran tentang hubungan dengan mertua yang tidak baik dan berbagai ketakutan lainnya.

Beriringan dengan hal ini, ada sebuah istilah psikologi yaitu Gamophobia. Gamophobia adalah rasa takut berlebih untuk berkomitmen secara serius dalam pernikahan. Umumnya disebabkan karena trauma keluarga, patah hati, serta berbagai kegagalan dalam hubungan.

Berbeda halnya dengan Tgk. Izzil Vata, Tgk. Ali menyatakan bahwa seorang perempuan sejati, mereka dapat bahagia dengan sendirinya. Bahagia itu tidak diperoleh dari orang lain. Jadi, jangan menggantungkan kebahagiaan kita kepada orang lain. Jika yang diharapkan dari pernikahan hanya sebuah kebahagiaan, kenapa harus menikah jika dengan diri sendiri saja kita juga dapat bahagia?

Setelah melaksanakan salat Asar, acara dilanjutkan dengan saling memberi tanggapan dan saran antara kedua panelis. Kemudian, dilanjutkan dengan acara yang ditunggu-tunggu yaitu diskusi bebas. Dalam hal ini, para hadirin dibebaskan untuk memberikan kritik dan saran serta mengeluarkan berbagai pemikiran dan bantahan terhadap kedua panelis. 

Diskusi terjadi begitu panas dengan berbagai pemikiran-pemikiran yang diperoleh dari berbagai sudut pandang, hingga tak sadar sudah dua jam berlalu mereka habiskan untuk saling bertukar pikiran. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian saran dan masukan khusus dari para musyrif yang berhadir.

Acara yang berlangsung panas itu akhirnya ditutup oleh moderator setelah berlangsung selama lima jam lamanya. Acara Zawiyah pun diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada kedua panelis dan sesi foto bersama.[]

Reporter: Annisa Fitri Humaira


Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top