Kemuliaan Manusia dalam Pandangan Islam

Oleh: Tgk. Arif Maulana Ihsan*
howardgfranklin.com


Islam memandang manusia sebagai makhluk mulia, sebagaimana Allah Swt. telah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Allah melebihkan manusia dari segala aspek kehidupan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Semua kelebihan tersebut merupakan salah satu bentuk pengawasan Allah terhadap manusia, baik dari sisi kehormatan, harta, akal, nasab, dan lain sebagainya. Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا 

"Sungguh kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan kami angkut mereka di darat dan di laut, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, serta kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (Q.S Al-Isra': 70).

Kemuliaan yang disandarkan kepada manusia ini juga merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang harus dipikul oleh manusia agar dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab dengan baik. Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan di dalam Al-Quran.

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا 

“Sesungguhnya kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia.” (Q.S Al-Ahzab: 72).

Diantara salah satu penyebab yang menjadikan Islam menempatkan manusia pada kedudukan yang mulia, hal ini dikarenakan manusia diciptakan dengan akal di dalamnya. Dengan akal tersebut manusia dapat berpikir dan memilih. Al-Quran juga menyebutkan kata ya'qilun, ya'lamun, yatadabbarun dan lain-lainnya. Semua kata tersebut mengarah kepada akal, dengan tujuan agar manusia mau berpikir dan mau menggunakan akal mereka untuk membimbing kepada jalan yang benar.

Al-Quran juga menyebutkan manusia sebagai makhluk yang sosial, dengan kata lain manusia hidup untuk saling melengkapi. Tujuan penciptaan manusia dengan berbagai model bukan bertujuan untuk saling bermusuhan, melainkan untuk saling mengenal dan dapat melengkapi sesamanya. Dari sini, manusia bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari semua ciptaan tersebut.


Dapatlah kita simpulkan, bahwa Islam sangat menghormati peran manusia serta ini kedudukan yang tinggi kepada manusia. Dengan demikian hendaklah kita sebagai seorang muslim yang patuh dan taat kepada perintah dari Allah Swt. untuk senantiasa menjaga diri dan keluarga kita dari melalaikan setiap apa yang telah diamanahkan dan dibebankan kepada kita. Gunakanlah akal yang telah diciptakan kepada kita dengan sebaik-baiknya, serta dengannya​ merupakan salah satu wasilah untuk memperoleh rahmat dan ridha Allah Swt.[]

*Penulis adalah mahasiswa tingkat 2 Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar.




Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top