Raih Cum Laude, Putra Aceh Asal Meulaboh Ukir Prestasi di Kairo
Aris Munanda tersenyum usai mendapatkan banyak pujian dari dewan punguji sidang. (dok. Kmamesir.org) |
Mengukir sebuah prestasi besar tidak lepas dari sejumlah proses yang panjang untuk dilalui, berbagai macam keterbatasan harus dilampaui guna mencapai sebuah titik aman dari sebuah proses menuju titik selanjutnya. Hal inilah yang kemudian dipraktekkan oleh mahasiswa Aceh, Aris Munanda, dalam bergelut dengan dunia pendidikan.
Aris
Munanda merupakan salah satu mahasiswa Aceh di Mesir yang datang pada tahun 2006.
Ia mendaftar sebagai mahasiswa di jurusan Ilmu Bahasa Arab di Fakultas Sastra,
Universitas Al-Azhar. Aris Munanda kemudian melanjutkan jenjang studinya ke
program pascasarjana jurusan Sastra di Institute of Arab Research and Studies
(IARS) pada tahun 2016.
Pada
Selasa (29 Oktober silam), pemuda yang lahir di Meulaboh ini kemudian berhasil
melewati segala proses dan megukir prestasi dengan
menyelesaikan studi magister pascasarjana
di IARS.
Tesis yang berjudul al-Lahajat al-Arabiyah fii
Kitab Fathul Washid fii Syarhil Qasid li as-Shakhawi (743 H) atau Arabic
Dialect in The Book Fath al-Washed fii Syarh Qashed of Sakhawi dibimbing
langsung oleh Prof. Dr. Muhammad Sayyid Sulaiman Al-‘Abd, guru besar Ilmu Bahasa
Universitas ‘Ain Syams dan juga salah satu anggota dewan bahasa Arab di Kairo.
Sidang
berlangsung selama dua jam dan disaksikan oleh berbagai kalangan, mulai dari
kerabat keluarga, mahasiswa Indonesia serta mahasiswa asing. Tesis Aris Munanda
diuji oleh dua guru besar yaitu Prof. Dr. Muhammad Hasan Abdul Aziz dan Prof.
Dr. Shafwat Ali Shalih.
Foto Bersama usai sidang tesis Aris Munanda (dok. Kmamesir.org) |
Bermacam
kritikan dan saran yang dilontarkan oleh dua penguji tersebut, Aris Munanda
tetap tenang dan berhasil mempertahankan tesisnya, serta mendapat banyak pujian
oleh dewan pembimbing dan penguji sidang. Di akhir sidang para hadirin semangat
memberikan tepuk tangan atas hasil prestasi tesis Aris Munanda yang diumumkan
oleh dewan pembimbing dengan predikat mumtaz (cum laude).
Fikri
Aslami, Wakil Ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) memberikan apresiasi kepada
Aris Munanda sebagai salah satu putra terbaik Aceh di Kairo Mesir yang mampu
menyelesaikan program pascasarjananya dengan baik dan lancar.
“Menyelesaikan
program studi pascasarjana di Mesir bukanlah hal yang mudah, seperti yang saya
rasakan juga, meskipun begitu Tgk. Aris Munanda mampu menyelesaikan program
studi ini dengan baik dan lancar, saya mewaikili warga KMA ikut bangga dengan
prestasi yang Tgk. Aris capai. Dengan ini kita harap mahasiswa Aceh di Mesir
dapat meneladani usaha dan kerja keras Tgk. Aris agar nantinya dapat memperoleh
hasil yang diinginkan,” ujar Fikri Aslami Wakil Ketua KMA.[]
Teuku
Rizki Maulana Utama
Posting Komentar