Resensi: Kitab Fiqh Sirah karya Syekh As-Syahid Ramadhan Al-Buthi

Oleh: Annas Muttaqin* 

(Dok.Pribadi)
Judul              : Fiqh as-Sirah an-Nabawiyah Ma’a Mujazin Li tarikhi al-Khilafah ar-Rasyidah.

Penulis           : Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi

Penerbit          : Darussalam

Tahun terbit     : 2018 M/1439 H

Tebal               : 400 Halaman

Cetakan           : ke-enam belas

 

Manusia merupakan makhluk terbatas yang hidup di tengah kebutuhan yang berbeda-beda. Keterbatasan manusia dalam memenuhi kebutuhan membawanya menjadi makhluk yang saling memiliki ketergantungan. Di balik ketergantungan tersebut, manusia pula dianugerahi Tuhan akal serta nafsu untuk mendorong dan memenuhi berbagai kepentingan dan kebutuhannya. Keadaan manusia sebagai makhluk sosial yang tak terlepas  dari akal serta nafsu ini, tak jarang menjadikannya sosok yang tamak, angkuh, saling merugikan bahkan mengundang berbagai perpecahan yang dapat membinasakan. Oleh karena itu, pada akhirnya manusia juga membutuhkan pada orang yang memiliki keteladanan sempurna dan dapat membawa mereka pada keadilan serta menjadi petunjuk bagi akal dan nafsu.

Dalam Islam kita percaya, bahwa keteladanan sempurna yang dapat menjadi petunjuk dan mengantarkan manusia pada keadilan tersebut tidak akan mungkin dimiliki kecuali oleh utusan Allah Swt. (Rasulullah); Dzat yang menciptakan akal dan nafsu manusia dengan segala yang terkandung di dalamnya, bahkan Dzat yang menciptakan semesta dan segala detail isinya. Keteladanan sempurna dan perangai yang dimiliki Rasulullah ini tak akan mungkin disadari kecuali dengan mempelajari kisah hidupnya. Mempelajari setiap untaian sabdanya, mempelajari segala apa yang diturunkan Allah melaluinya.

Namun, di era ini berbagai halangan dan rintangan menghardik Islam. Tak hanya dari mereka yang berbicara sesuka hatinya tanpa mempelajari perjalanan hidup Rasulullah, melainkan dari mereka yang juga mempelajari perjalanan hidup Rasulullah, tetapi terdoktrin dengan berbagai pemikiran modern Barat yang menggiurkan dan terlihat berkelas. Bermula dari sebuah gerakan yang menghimpun berbagai negara Arab untuk mengutus beberapa delegasinya, guna mempelajari kebangkitan Barat.  Delegasi-delegasi ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk membangkitkan negaranya sendiri.

Tak lama kemudian, delegasi-delegasi ini pulang. Dengan semringah senyum mereka membawa pemikiran-pemikiran yang mereka anggap sebagai kebangkitan bangsanya. Namun naasnya, pemikiran yang mereka bawa pulang malah menjadi momok buruk bagi Islam. Betapa tidak mereka digiurkan dengan pemikiran yang terlihat elegan, pemikiran yang jauh dari mengenal agama  dan Tuhan.

Mulailah delegasi-delegasi ini, mempelajari kehidupan Rasulullah, mengarang berbagai buku, merangkai berbagai kata. Hingga menggambarkan dalam buku-buku mereka bahwa Rasulullah merupakan seorang manusia yang gagah berani, bijaksana, dan amat lihai dalam berbagai hal. Namun, bersamaan dengan hal tersebut mereka juga menafikan berbagai mukjizat, hal gaib, dan peristiwa luar biasa lainnya yang terjadi pada rasul-rasul Allah.

Nah, hal tersebutlah yang menjadi latar belakang Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi menulis kitab yang kita bahas kali ini. Tak hanya menceritakan periode-periode perjalanan Rasulullah. Namun juga berisi bantahan terhadap berbagai argumen dari mereka yang terpengaruh dengan pemikiran Barat dalam mengkaji sirah Rasulullah Saw. Hal ini terlihat jelas dari pengantar di permulaan kitab yang beliau tuliskan. Di situ, beliau dengan tegas mengkritik serta membantah tuduhan-tuduhan dari berbagai pihak yang menuliskan sirah baginda Rasulullah Saw. berdasarkan kepentingan kelompok dan mengatasnamakannya “ilmu pengetahuan modern”.

Mereka memungkiri berbagai mukjizat dan peristiwa luar biasa lainnya yang datang kepada Rasulullah. Mereka memaksa akal menakwilkan peristiwa-peristiwa yang tak akan pernah bisa sedikit pun dinalarkan oleh akal manusia dan mengatasnamakannya sebagai objektivitas dalam ilmu pengetahuan. Padahal hal tersebut malah menjadi perusak bagi akal mereka sendiri.

Kemudian pada permulaan babnya, kita akan disajikan dengan berbagai nilai-nilai penting mempelajari sirah dalam memahami Islam. Tak hanya sampai di situ, pada bab ini pula penulis memaparkan perkembangan kajian sirah Rasulullah Saw. beserta cara memahaminya, hingga pemilihan jazirah Arab dan suku Quraisy sebagai tempat dan suku yang dipilih Allah swt.

Baca juga: Meneladani Sayyidah Aisyah dari Buku Aisyah Ummul Mukminin

Selanjutnya pembaca akan dihidangkan dengan dengan kajian-kajian perjalanan hidup Rasulullah sejak kelahiran hingga beliau wafat. Kelihaian beliau dalam memetik berbagai hikmah dan rahasia dibalik segala peristiwa yang terjadi dalam hidup Rasullah tak diragukan lagi. Kadang kala kita  dibuat tercengang oleh apa yang beliau paparkan. Kalam hikmah yang dibalut dengan keindahan pemaparan membuat hati terkesima dan tak mungkin menolak kebajikan yang beliau tawarkan.

Tak lupa dísela-sela penjelasannya, beliau selalu menyelipkan bantahan untuk menjawab berbagai tuduhan yang dilontarkan oleh kaum orientalis, misionaris serta sebagian sejarawan muslim yang terpengaruh oleh pemikiran Barat. Perpaduan antara kelembutan serta ketegasan menjadi aroma tersendiri yang membalut buku ini.

Jika kita membacanya dengan seksama, kita akan sadar bahwa syekh as syahid Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi tak hanya mengajak pembacanya mengarungi samudra sirah Rasulullah. Namun juga, mengetuk hati dan pikiran pembaca untuk menyadari berbagai kedahsyatan dan kehebatan Allah swt. Beliau seakan sedang mengetuk pintu hati dan membuka pikiran para pembaca agar peka terhadap apa yang sedang dihadapkan oleh umat muslim saat ini. Maka tak ayal kitab ini menjadi salah satu kitab fenomenal yang sangat digemari oleh pencinta dan penjaga sirah Rasulullah Saw.

Menariknya lagi pada cetakan kedua dan seterusnya, beliau menambahkan beberapa bab yang membahas khulafaurrasyidin sebagai usaha untuk mendekati kesempurnaan dalam mengkaji sirah Rasulullah. Maka lengkaplah sudah buku ini menjadi benderang serta lentera umat dalam menghadapi berbagai badai pemikiran yang menghantam dan mengguncangkan umat Islam. Buku ini menjadi salah satu saksi bahwa beliau merupakan pahlawan ulung yang membela Islam dari berbagai serangan musuh-musuhnya.[]

 

*Penulis merupakan mahasiswa tingkat tiga Fakultas Syariah Islamiyah Universitas Al Azhar.

Editor: Ali Akbar Alfata

 

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top