Rapai Geleng Meriahkan Resepsi 75 Tahun Diplomatik Indonesia-Mesir

(Sumber : Dokumen Pribadi)
Kmamesir.org (27/9/2022) Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tahun 1946. Hubungan diplomatic ini, turut dibuka dengan penandatanganan The Treaty of Friendship and Cordiality pada tanggal 10 juni 1947 diiringi pembukaan perwakilan RI di Kairo dua tahun setelahnya.

KBRI kembali menyelenggarakan resepsi 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Mesir, guna meningkatkan interaksi dan kerja sama antar kedua negara yang bertepatan di Wisma Duta, Garden City, Kairo, Rabu (21/9).

Adapun hal menarik pada penyelenggaraan ini yaitu diadakannya promosi kekayaan budaya dan keragaman Indonesia dengan memamerkan berbagai kerajinan, menampilkan persembahan kolaborasi vokal, tarian dan musik tradisional berbagai daerah kepada para tamu undangan. Termasuk di antaranya tarian asal Aceh, Rapai Geleng.

Beberapa bulan sebelumnya, pihak KBRI sempat mengadakan silaturahmi dengan para pegiat seni masisir, dari situlah awal mulanya muncul ide untuk menampilkan budaya tradisional Indonesia lewat pertunjukan kolaborasi dari tiap-tiap seni daerah secara kolosal yang diprakarsai langsung oleh Pak Dubes.

Konsep persembahan ini bersifat kolaborasi yang mencakup beberapa kelompok seni masisir. Selain Rapai Geleng, KBRI juga mengundang tim Rampak Bedug, Hadroh, Al-Mokhtar dan Shout Gannah. Bagi tim Rapai Geleng sendiri, persembahan kolaborasi bukanlah hal pertama. Sebelumnya mereka juga pernah tampil dengan konsep serupa pada acara saharat Ramadhaniyah pada bulan Ramadhan lalu.

Baca juga : Sarjana dan Upaya Meraut Peukateun

"Kali ini, alhamdulillah kami dari tim Rapai Geleng sebagai perwakilan Sanggar Aneuk Nanggroe KMA kembali dipercaya untuk ikut berpartisipasi dalam mempromosikan budaya Indonesia di penampilan kolaborasi vokal dan musik tradisional berbagai daerah secara kolosal pada acara resepsi peringatan 75 tahun diplomatik Indonesia-Mesir. Mungkin awalnya memang terasa sulit karena ini merupakan hal yang baru dan harus menyatupadukan berbagai elemen seni. Saya pribadi sebagai pegiat seni sangat senang dengan ide-ide dan penampilan seni seperti ini. Di samping menambah pengalaman, juga dapat memperkenalkan budaya tradisional Indonesia dengan gaya yang lebih fresh dan tidak terkesan kaku. Apalagi membawa nama Aceh yang juga terkenal kental dengan adat dan budayanya." Ujar Ahmad Fikri, Ketua tim Rapai Geleng Aceh.

Tim Rapai Geleng menampilkan beberapa gerakan terbaik yang mereka miliki, juga ikut mengiringi beberapa penampilan lain dengan gerakan-gerakan sederhana agar suasana menjadi lebih hidup. []

Reporter : Muhammad Yusran 

Editor : Muhammad Farhan Sufyan



 

 


Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top