Keputrian Adakan Demo Masak; Keumamah Basah Menjadi Menu Utama

Dokumen Pribadi
Keputrian Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir kembali menyelenggarakan “Demo Masak” yang merupakan salah satu rangkaian HUT Setengah Abad KMA, pada Jum’at (7/03) di Meuligoe KMA.

Keumamah basah yang merupakan makanan khas Aceh menjadi menu demo masak kali ini. Selain untuk meningkatkan skill memasak, acara ini juga bertujuan agar semua putroe KMA bisa merasakan makanan yang sudah lama dirindukan. Turut mengundang Tgk. Zikrina Annisa dan Tgk. Nyanyak Keumala Zia sebagai juri sekaligus komentator yang mencicipi masakan. Acara ini berlangsung semarak.

Setiap rumah baik yang berada di distrik Sabi’ ataupun Darrasah memasak keumamah terbaik mereka dan membawanya ke Meuligoe tercinta yang nanti akan dipresentasikan oleh perwakilan setiap rumah.

Acara yang dihadiri oleh putore ini dimulai dengan selawatan bersama dan yasinan. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai rentetan pembukaan, lantunan ayat suci al-Qur’an, dan kata- kata sambutan dari ketua keputrian.

Setelahnya dilanjutkan lomba mewarnai yang dimeriahkan oleh anak- anak KMA. Sembari menunggu anak- anak mewarnai, acara dilanjutkan dengan plating keumamah. Setiap rumah duduk berkelompok untuk menghias masakan yang telah dibawa. Sebelum sesi plating dimulai, dewan juri mengumumkan kriteria penilaian. Rasa sudah tentu menjadi kriteria penilaian utama, selain itu pemaparan masakan, plating, serta kebersihan juga menjadi kriteria penilaian dewan juri.


Setelah sesi plating selesai, acara dilanjutkan dengan pemaparan masakan oleh setiap rumah sesuai dengan undian yang telah diambil. Selama pemaparan berlangsung, juri menyimak sekaligus mencicipi keumamah yang sedang dijelaskan cara masaknya. Kemudian dilanjutkan tanya jawab antara juri dan si pemapar seputar keumamah yang dimasak, dan jika ada kekurangan dan masukan juri juga memberitahukannya kepada seluruh audience agar menjadi pelajaran.

Keumamah tidak dimasak oleh setiap rumah saja, dewan juri juga ikut andil dalam memasak keumamah terbaik mereka. Setelah semua pemaparan masakan selesai, dengan bahan-bahan masakan yang sudah disediakan di atas meja, dewan juri menjelaskan cara mereka memasak. Selain itu mereka juga membagi tips agar keumamah yang dimasak rasanya seenak keumamah di Aceh.

“Ketika bagian keputrian meminta kepada saya menu utama memasak keumamah basah untuk disebarkan kepada semua peserta, saya sempat ragu. Jika bahan utama tersebar, ditakutkan rasanya akan sama. Tapi hari ini terbukti, semua keumamah yang kami rasa memiliki cita rasa yang berbeda. Meskipun semuanya enak, tapi setiap rumah memiliki khas tersendiri. Itulah mengapa teknik masak penting, karena dapat mempengaruhi rasa masakannya.” Tutur Tgk. Zikrina Annisa salah satu dewan juri.

Usai shalat ashar, acara dilanjutkan dengan penampilan spesial Ratoeh Jaroe yang sehari sebelumnya sudah tampil perdana setelah vakum covid-19 di pekan perempuan yang diselenggarakan oleh Wihdah. Penampilan ini disambut meriah oleh semua putroe, tepuk tangan bersahutan dengan sangat meriah.

Setelahnya acara dilanjutkan dengan pemumuman lomba mewarnai anak. Pembawaan MC yang santai dan lucu saat mengumumkan pemenangnya kembali mengundang gelak tawa di Meuligoe KMA. Hadiah lomba mewarnai tidak hanya didapatkan oleh sang pemenang. Bagian keputrian memberikan hadiah kepada semua anak- anak yang sudah hadir di KMA.

Acara ini diakhiri dengan makan-makan bersama. Setiap rumah duduk berkelompok mengeluarkan nasi dan keumamah yang sudah dibawa. Mereka juga berbagi masakannya dengan rumah lain, saling mencicipi dan berbagi kehangatan.[]

Reporter: Nisa Kamila

Editor: Muhammad Arief Munandar

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top